Select Language

~ [DR]~

Asteroid Dekati Bumi Bulan Ini

Sebuah asteroid sebesar pesawat terbang akan melayang mendekati Bumi bulan ini. Nama asteroid itu adalah 2005 YU55 dan akan melayang pada ketinggian 320.000 km pada 8 November 2011 minggu depan. Peristiwa lewatnya asteroid dengan ukuran hampir sama di ketinggian tersebut cukup langka. Berdasarkan catatan NASA, peristiwa serupa terakhir terjadi pada tahun 1976. Kunjungan asteroid 2005 YU55 kali ini merupakan yang pertama kalinya sejak kunjungan terakhirnya 200 tahun lalu. Saat mendekati Bumi, asteroid hanya bisa dilihat dengan teleskop, minimal berdiameter 15 cm. Juru bicara NASA yang tak disebut namanya seperti dikutip Daily Mail, Senin (31/10/2011), mengatakan, "Kami berharap bisa mendapatkan citra yang bisa menggambarkan detail tentang permukaan asteroid itu, bentuk, dimensi, dan karakteristik fisik yang lainnya." Dr Emily Baldwin, editor majalah Astronomy Now mengungkapkan, "Studi tentang asteroid tidak hanya penting untuk mengetahui potensi tumbukan dengan Bumi, tetapi juga untuk memahami sejarah Tata Surya kita." Baldwin mengatakan, studi asteroid akan membantu ilmuwan memahami bagaimana planet terbentuk. Asteroid 2005 YU55 pertama kali dicitrakan dengan bantuan Teleskop Radar Arecibo di Puerto Rico pada 19 April 2010. Meski kali ini melayang cukup dekat, asteroid tidak akan menghantam Bumi. Aktivitas gerak asteroid 2005 YU55 dan benda-langit-dekat-Bumi lainnya telah dipantau NASA untuk mengetahui apakah berpotensi menghantam Bumi. Asteroid sendiri telah menjadi target pendaratan astronot pada tahun 2028.
 

Bimasakti Punya Lengan Tersembunyi

Para astronom mendeskripsikan galaksi Bimasakti sebagai galaksi spiral, lebih kurang berbentuk seperti obat nyamuk bakar. Bimasakti mempunyai pusat galaksi yang diibaratkan serupa cawan dan lengan-lengan berupa struktur melingkar yang keluar dari pusat galaksi. Jumlah pasti lengan spiral Bimasakti hingga saat ini belum diketahui. Namun, observasi pada 2008 oleh Robert Benjamin dari University of Wisconsin menyatakan Bimasakti memiliki dua lengan utama, lengan Perseus dan lengan Scutum-Centaurus. Lengan-lengan lain disebut lengan minor, di antaranya lengan Carina-Sagitarius dan lengan Orion-Cygnus. Kini, Thomas Dame dan Patrick Tadeus dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics berhasil mengidentifikasi lengan baru Bimasakti yang tadinya tersembunyi. Lengan itu berada di ujung lengan Scutum-Centaurus, berjarak lebih kurang 50.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Astronom mengidentifikasi lengan baru itu dengan teleskop di Massachusets, Amerika Serikat. Penemuan baru ini adalah lompatan dalam pemahaman tentang struktur Bimasakti. Di samping itu, dengan adanya lengan baru dan sedikit ekstrapolasi, bentuk Bimasakti menjadi spiral sempurna. Matahari, Bumi, dan tata Surya terletak di dekat lengan utama Perseus, atau lebih tepatnya di dekat Orion Cygnus. Jarak Matahari dari pusat galaksi sekitar 25.000 tahun cahaya. Sebagaimana diketahui, ada kehidupan di Bumi yang menjadi salah satu komponen tata surya. Jika di lengan Orion Cygnus terdapat kehidupan, mungkinkah juga ada kehidupan di lengan baru Bimasakti yang ditemukan? Virginia Trimble dari University of California yang mempelajari evolusi galaksi sayangnya menyatakan bahwa lengan baru tersebut bukan tempat yang baik untuk hidup. Seperti dikutip Dailymail, Jumat (28/10/2011), Trimble mengatakan, jika memang ada tempat yang mendukung kehidupan, mungkin tempat itu ada di dekat pusat galaksi. Menurut dia, di sanalah planet kaya logam seperti Bumi terdapat sehingga relatif bisa mendukung kehidupan.
 

Lapisan Ozon Kutub Utara Menipis Tajam

Sekelompok tim ilmuwan Jepang untuk pertama kali menemukan penipisan lapisan ozon Kutub Utara mencapai tingkat mendekati ukuran lubang ozon di atas Antartika. Temuan ini rencananya dipublikasikan dalam versi online majalah sains Inggris, Nature, Senin (3/10). Laman NHK mewartakan, para peneliti Japan National Institute for Environmental Studies dan peneliti dari 8 negara lain telah mempelajari kepadatan ozon menggunakan satelit dan balon observasi. Mereka menganggap penipisan lapisan ozon terjadi sangat cepat antara Maret dan April tahun ini. Penipisan juga mempengaruhi sekitar 40 persen lapisan ozon Arktik dengan panjang 3.000 kilometer dan lebar 1.000 km. Para peneliti mengklaim pihaknya menjadi kelompok penelitian pertama yang mengonfirmasi kerusakan ozon pelindung Bumi di atas Kutub Utara itu hampir setara dengan penipisan yang ditemukan di atas Antartika. Penipisan ozon itu diyakini disebabkan gas chlorofluorocarbon, yang menjadi subjek pada undang-undang internasional. Tim peneliti mengatakan, penipisan itu juga didukung suhu langit Kutub Utara yang lebih rendah dari biasa selama musim semi tahun ini. Peneliti Hideaki Nakajima mengatakan lapisan ozon ini bakal menyaring sinar ultraviolet secara berbahaya, dan penipisan ini memiliki dampak pada lingkungan di Skandinavia dan Rusia, jika terus terjadi. Nakajima mengatakan, pemantauan lebih dekat di atas Kutub Utara akan sangat diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut.(
 

Rongga Aneh di Permukaan Merkurius

Wahana antariksa Messenger menemukan rongga aneh di permukaan Merkurius, planet terdekat dengan Matahari. Jumlah rongga yang ditemukan wahana antariksa itu cukup banyak, mulai dari yang berdiameter 18 meter hingga hampir 1,6 km, dan kedalaman 18-32 meter. "Rongga-rongga ini kejutan besar. Kami selama ini berpikir bahwa Merkurius adalah lingkungan konstan, tidak banyak berubah, kecuali akibat tumbukan (komet). Namun, rongga ini tampak lebih muda dari kawah-kawah tempat mereka ditemukan. Jadi, itu menunjukkan bahwa permukaan Merkurius masih mengalami evolusi," kata David Blewett, anggota tim peneliti dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory. Rongga seperti yang ditemukan di Merkurius sebenarnya juga terdapat di Mars. Perbedaannya, rongga di Mars memiliki warna kekuningan seperti keju, sementara rongga di Merkurius memiliki penampakan yang terang dan menyerupai halo (fenomena pembelokan sinar Matahari oleh partikel uap air di atmosfer). "Kami belum pernah menjumpai hal seperti ini di permukaan batuan," kata Blewett. Blewett mengatakan, pembentukan rongga itu kini masih teka-teki. Namun, ia mengungkapkan bahwa pembentukannya tidak mungkin diakibatkan oleh angin dan hujan. "Tidak ada atmosfer di Merkurius. Karena itu, angin tidak bertiup dan hujan tidak turun. Jadi, rongga tidak mungkin diakibatkan oleh angin dan air. Pasti ada kekuatan lain yang bekerja," ungkap Blewett. Karena Merkurius merupakan planet yang terdekat dengan Matahari, Blewett menduga bahwa pembentukan rongga dipengaruhi faktor panas dan cuaca ekstrem. Kuncinya, menurut Blewett, banyak rongga yang memiliki kedekatan dengan gundukan di kawah Merkurius. Gundukan itu diduga terbentuk akibat tumbukan benda langit seperti asteroid yang membentuk kawah. Material yang seolah tergali akibat tumbukan menjadi tidak stabil. Blewett mencontohkan, "Mineral tertentu, misalnya yang mengandung belerang dan bahan lain yang mudah menguap, akan menguap bila terkena panas, angin Matahari, dan mikrometeroid." Menurut Blewett, mungkin yang terjadi adalah penguapan sulfur. Ketika sulfur menguap, batuan menjadi lunak dan berpori sehingga mudah tererosi. Peristiwa itulah yang menyebabkan pembentukan rongga. Penemuan rongga ini membuat ilmuwan berpikir kenbali tentang pembentukan Merkurius. Ada dua kemungkinan, pertama adalah adanya tumbukan di permukaan Merkurius saat planet itu masih berupa embrio, dan kedua adalah penguapan material mudah menguap seperti potasium dan belerang.
 

INA Loloskan Enam Ganda ke Perempatfinal

Harapan Indonesia di turnamen bulutangkis Prancis Open Super Series 2011 kini tinggal bertumpu pada sektor ganda. Enam ganda Merah Putih berhasil memastikan diri melaju ke babak perempat final. Di babak perempatfinal ganda putra, Indonesia berhasil meloloskan dua wakilnya yakni Mohammad Ahsan/Bona Septano dan Angga Pratama/Agung Saputra. Di babak kedua, Ahsan/Bona berhasil mengalahkan ganda putra Taipe Fang Chieh Min/Lee Sheng MU 22-20, 13-21, 21-16. Sedangkan Angga/Agung berhasil mengalahkan ganda putra Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa juga lewat pertandingan tiga set 21-17, 18-21, 21-15. Di babak perempatfinal, Ahsan/Bona akan bertemu unggulan pertama asal China, Cai Yun/Fu Haifeng sedangkan Angga/Bona akan mencoba menaklukkan unggulan kedua asal Korea Selatan, Jung Jae-sung/Lee Yong-dae. Indonesia juga meloloskan dua wakil di ganda putri yakni Vita Marissa/Nadya Melati dan Anneke Agustin/Nitya Maheswari. Vita/Nadya berhasil melaju ke perempatfinal usai menaklukkan ganda putri Singapura Shinta Sari/Yao Lei 21-17, 18-21, 21-18. Sedangkan Anneke/Nitya menaklukkan ganda putri Malaysia, Vivian Kah Mun Hoo/Woon Khe Wei. Di babak selanjutnya Vita/Nadya akan menghadapi lawan berat yakni unggulan pertama asal China, Wang Xiaoli/Yu Yang. Sedangkan Anneke/Nitya akan menghadapi unggulan ketiga asal Jepang, Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa. Sedangkan dua wakil tersisa datang dari ganda campuran yang diwakili Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Nova Widianto/Vita Marissa. Tontowi/Liliyana berhasil menaklukkan ganda campuran Jepang, Shintaro Ikeda/Reiko Shiota 21-14, 21-17. Sedangkan Nova/Vita menaklukkan ganda campuran Korsel, Kim Ki-jung/Jung Kyung-eun 26-24, 21-14. Di babak perempatfinal, Tontowi/Liliyana yang menempati unggulan ketiga akan bertemu ganda campuran Taipe, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing sedangkan Nova/Vita akan mencoba menaklukkan unggulan kedua asal China, Xu Chen/Ma Jin.
 

NASA: Komet 'Tanda Kiamat' Elenin Telah Mati

Komet Elenin selama ini dianggap sebagai Nibiru, yang akan menabrak dan mengguncang Bumi. Sebagian orang percaya, kiamat akan datang pada 2012. Konon, sebuah planet bernama Nibiru akan menghantam Bumi dan memusnahkan semua mahluk di dalamnya. Karena tak ditemukan planet 'nakal' yang mengancam Bumi -- yang bisa memainkan peran sebagai Nibiru -- para penganut teori konspirasi menggantinya dengan sebuah komet. Namanya Elenin yang melintasi Bumi pada Oktober 2011. Elenin, bagi mereka, adalah Nibiru. Namun, kabar baik pada penduduk Bumi. Ramalan itu tak akan terbukti. Sebab, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan, alih-alih menubruk Bumi, komet Elenin telah mati. Bahkan, sisa-sisa pecahannya tak akan kembali dalam waktu 12.000 tahun. NASA mencatat, beberapa bulan belakangan, Elenin berayun melalui bagian dalam tata surya. Komet ini berada dalam jarak terdekatnya dengan Bumi pada 16 Oktober 2011, namun ia tak lagi utuh, hanya berupa 'remah-remah'. Nasib buruk Elenin diduga terjadi September lalu saat ia sangat dekat dengan Matahari. "Seperti komet yang melintas di dekat matahari, hanya dua persen dari waktu yang ia tempuh: Elenin pecah," kata Don Yeomans dari program pengamatan obyek dekat Bumi, Jet Propulsion Laboratory NASA, seperti dimuat situs sains, LiveScience, 27 Oktober 2011. "Nasib sisa-sisa pecahan Elenin seperti halnya pecahan lainnya. Akan membentuk seperti awan, menempuh rute ke luar dari tata surya bagian dalam. Kita tak akan melihat sisa-sisa Elenin di sekitar Bumi, setidaknya hingga 12 milenium." Yeomans bahkan mengatakan Elenin bukan lagi komet, tapi 'eks komet'. "Salah satu yang bisa segera terlupakan." Jet Propulsion Laboratory NASA dalam Twitternya juga menulis, "Komet Elenin mati." Pada 10 September 2011, Elenin melayang dalam jarak 75 juta kilometer dari Matahari, panas sang surya membuatnya hancur berkeping. Pada Bulan Oktober, pecahan tersbeut berjarak 35,4 juta kilometer dari Bumi -- jarak terdekatnya dengan tempat tinggal manusia. Hanya awan pecahan Elenin yang terlihat dari teleskop. "Komet itu terbuat dari es, debu batu, dan senyawa organik. Diameternya bisa mencapai beberapa mil. Tapi, mereka rapuh dan tak solid, lebih mirip bola debu," kata Yeomans. Tak ada harapan sisa-sisa komet itu kembali menyatu. Sekali pecah, ia hancur selamanya. Komet Elenin ditemukan oleh astronom, Leonid Elenin dari Lyubertsy, Rusia. Nama lainnya adalah C/2010 X1, saat masih utuh ia berdiameter 2 kilometer. Yeomans menambahkan, sudah berulang-ulang NASA membantah bahwa Elenin adalah pertanda kiamat. Namun, informasi yang diberikan justru dianggap sebagai upaya NASA menyembunyikan fakta tentang Elenin. "Saya sama sekali tak bisa menebak, bagaimana bisa komet kecil menjadi sensasi internet besar," kata Yeomans. " Sekali lagi, ramalan kiamat terbukti salah.
 

Nebula Pacman yang Memiliki Gigi

Sebuah nebula yang disebut Nebula NGC 281 ditemukan oleh astronom bernama EE Bernard pada 1883. Nebula itu dijuluki Nabula Pacman, seperti karakter video game Pacman yang terkenal tahun 1980-an karena bentuknya yang mirip mulut yang terbuka. Teleskop inframerah NASA, Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE), baru-baru ini mengobservasi nebula tersebut dan mendapatkan citra unik. Nebula Pacman tampak memiliki gigi yang tajam. Seperti tampak pada gambar di atas, Nebula Pacman memiliki mulut berbentuk segitiga. Sementara itu, di bagian "mulut" terdapat tonjolan, itulah yang dimaksud dengan gigi. Gigi tersebut sebenarnya bagian penting dari nebula, tempat bintang-bintang baru terbentuk. Struktur itu terbentuk ketika radiasi dan "angin" dari bintang besar mengempaskan gas dan debu. Nebula Pacman terletak pada jarak 9.200 tahun cahaya di rasi Cassiopeia. Selain struktur gigi, tampak nebula tersebut berwarna-warni. Warna merah yang tampak merujuk pada bintang paling muda yang sedang terbentuk. Warna biru dan hijau kebiruan merujuk pada sebuah bintang yang terpanas. Sementara, warna hijau dan merah merepresentasikan debu hangat yang ada di nebula itu. Dari Bumi, NGC 281 tampak redup jika diamati dengan teleskop. Namun demikian, nebula ini sering menjadi obyek pengamatan para astronom amatir.
 

Pluto Kini Punya Saudara Kembar

Penemuan Eris, sebuah planet kerdil, telah membuat Pluto kehilangan gelarnya sebagai planet pada tahun 2006 dan juga dinyatakan sebagai planet kerdil. Kini para astronom menyatakan bahwa sebenarnya Pluto dan Eris adalah saudara kembar, bukan cuma sesama planet kerdil, namun ukurannya pun sama. Para astronom berhasil mengukur secara tepat diameter Eris dengan teleskop di Chile. Pengukuran dilakukan saat Eris sedang okultasi, atau tengah berada di muka bintang lain. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan para astronom, diameter Eris adalah 2.313 km. Ini hampir sama dengan diameter Pluto yang berkisar 2.286-2.385 km. Ukuran Eris yang menyamai Pluto sedikit mengejutkan para ilmuwan. Sebab, meski terletak pada jarak 7,2 miliar kilometer dari Matahari, Eris tampak lebih terang dari obyek-obyek lain pada jarak yang hampir sama. Para astronom sebelumnya menduga ukuran Eris lebih besar. Kini, para astronom memercayai bahwa kecerlangan Eris berkaitan dengan adanya lapisan metana dan nitrogen di permukaanya. Lapisan itu dikatakan lebih cerah daripada salju segar yang ada di Bumi. Meski dikatakan lebih terang, Eris masih tetap tampak redup di teleskop yang paling kuat sekalipun. Eris adalah salah satu obyek terjauh di Tata Surya yang telah diketahui saat ini. Analisa ukuran Eris ini dilakukan oleh ilmuwan Pierre et Marie Curie dan Observatorium Paris. Hasil penelitian telah dipublikasikan di jurnal Nature minggu ini. Bruno Sicard, pimpinan tim peneliti, mengatakan, "Sangat mengagumkan kita bisa menelaah obyek seperti Eris ketika sedang melewati muka sebuah bintang dengan teleskop yang relatif kecil."
 
achmad hairil syah tanggal lahir 18 - 11 - 1994 hoby : main sama kucing
 

Purnama Jupiter, Jakarta Bisa Melihat Jelas

Purnama Jupiter, keadaan saat Jupiter berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi atau juga disebut oposisi Jupiter, akan terjadi besok malam, Jumat (28/10/2011). Dalam kondisi purnama, Jupiter-Bumi-Matahari akan berada pada satu garis lurus. Jupiter akan tampak bulat penuh dan lebih terang, termasuk yang paling terang dalam 11 tahun terakhir. Berbeda dengan fenomena astronomi lain seperti hujan meteor yang mungkin tak bisa dilihat jelas oleh penduduk kota seperti Jakarta, purnama Jupiter ini bisa terlihat jelas dengan mata telanjang. "Warga kota pun bisa melihatnya walaupun ada polusi cahaya," kata Hakim L Malasan, Kepala Observatorium Bosscha ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (26/10/2011). Hakim mengatakan, sebenarnya Jupiter telah tampak jelas sejak seminggu yang lalu, bahkan sempat berada berdekatan dengan Bulan sehingga seolah berdansa dengannya. Hanya saja, kata Hakim, sejak seminggu kemarin, Jupiter belum mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi. Baru pada tanggal 28 Oktober malam itulah jarak terdekat dicapai. Muhammad Rayhan dari Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) mengatakan, "kalau dilihat dengan mata telanjang, oposisi jupiter ini akan tampak seperti bintang biasa." Namun, dari pengamatan Kompas.com selama beberapa hari, Jupiter cukup bisa dibedakan dari bintang. Saat oposisi, Jupiter akan berdekatan dengan rasi Taurus. Program Stellarium bisa dipakai untuk mempermudah pencarian. Hakim menyarankan, jika bisa pengamatan dilakukan menggunakan teleskop. "Teleskop berukuran 6-10 cm saja sudah cukup untuk melihat Jupiter," jelas Hakim. Dengan teleskop, observer bisa melihat satelit-satelit Jupiter seperti Io, Europa dan Ganymede. Selain itu juga bisa dilihat fenomena siklon Jupiter yang dikenal dengan bintik merah Jupiter. "Oposisi Jupiter juga bisa menjadi objek astrofotografi. Bisa di-zoom di Jupiter-nya atau Jupiter dengan satelit-satelitnya," jelas Hakim. Oposisi Jupiter tahun ini tergolong salah satu yang paling istimewa. Oposisi bertepatan dengan fase bulan baru dan perihelion Jupiter (jarak terdekat Jupiter Matahari). Dengan demikian, cahaya akan lebih terang. Bagi warga Jakarta, inilah salah satu fenomena yang pantas dinanti.
 

Nantikan Purnama Jupiter Besok Malam

Warga Indonesia, bersiap-siaplah menanti purnama Jupiter yang akan terjadi pada besok malam, Jumat (28/10/2011). Purnama planet terbesar di Tata Surya ini akan bisa dilihat oleh seluruh warga Indonesia. "Ini akan terjadi sepanjang malam. Jupiter akan bersinar terang, mencapai magnitude kurang lebih -2,8. Warga kota pun bisa melihatnya walaupun ada polusi cahaya," kata Hakim L Malasan, Kepala Observatorium Bosscha, Institut Teknologi Bandung. Hakim menjelaskan, purnama Jupiter dalam astronomi dikenal dengan istilah oposisi. Oposisi adalah kondisi di mana Jupiter berada pada jarak yang paling dekat dengan Bumi. Jarak Bumi-Jupiter saat oposisi adalah 629 juta km, sekitar 300 juta km lebih dekat dari jarak terjauh yang bisa dicapai. Pada saat oposisi, Matahari-Bumi-Jupiter ada pada satu garis lurus. Seperti layaknya Bulan Purnama, pada saat oposisi atau purnamanya Jupiter juga akan tampak bulat penuh. Ini memungkinkan Jupiter untuk bersinar lebih terang dari biasanya. Magnitud Jupiter menunjukkan kecerlangan planet itu jika dilihat dari Bumi. Tanda minus yang diterakan ketika menyatakan bahwa magnitud Jupiter adalah -2,8 menunjukkan bahwa Jupiter tampak sangat terang. Saat oposisi, kecerlangan Jupiter sekitar 0,5-1 magnitud lebih besar dari biasanya. Hakim menjelaskan, pengamatan purnama Jupiter bisa dilakukan dengan mata telanjang. Jupiter akan tampak di dekat rasi Taurus. Calon observer bisa mengunduh software Stellarium untuk memperkirakan posisinya. Tapi pada dasarnya, Jupiter akan terbit dari timur seperti layaknya Matahari. "Jika ingin pengamatan lebih detail, kita bisa menggunakan teleskop. Dengan teleskop kita bisa mengamati satelit Jupiter (di antaranya Io, Ganymede, Callisto, Europa) dan bintik merah Jupiter," jelas Hakim ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (27/10/2011). Hakim menerangkan, fenomena bintik merah Jupiter terkait dengan rotasi dan sifat Jupiter. Planet terbesar di Tata Surya itu berotasi sangat cepat, hanya 17 jam. Karena merupakan planet gas, maka siklon sering terjadi. Bintik merah adalah salah satu siklon yang paling dikenal. Selain melihat, dengan mengintegrasikan kamera dan teleskop, observer juga bisa bereksperimen dengan astrofotografi. Observer bisa memilih memotret Jupiter sendirinan atau dengan backgroud satelit-satelit besarnya. Hakim mengungkapkan, oposisi Jupiter sebenarnya adalah fenomena yang terjadi setiap tahun, dengan periode 399 hari. Namun, oposisi tahun ini tergolong salah satu yang palig istimewa dalam 11 tahun terakhir. Jupiter bersinar lebih terang dari oposisi-oposisi sebelumnya. "Kalau dibandingkan dengan tahun 2010 lalu, tahun ini akan lebih terang. Tahun lalu oposisi bertepatan dengan fase bulan tua sementara tahun ini bersamaan dengan fase bulan muda. Jadi langit lebih gelap dan Jupiter tampak lebih terang," tutur Hakim. "Tahun ini juga oposisi terjadi saat Jupiter mencapai perihelion, jadi lebih terang lagi," tambah Hakim. Perihelion adalah jarak terdekat antara Jupiter dan Matahari. Semakin dekat ke Matahari, semakin banyak sinar yang diterima sehingga bisa lebih terang. Oposisi seperti tahun ini mungkin takkan terjadi lagi dalam waktu dekat. Perihelion Jupiter setelah tahun ini baru akan terjadi tahun 2022. Kemungkinan, baru pada tahun tersebutlah oposisi Jupiter sebaik tahun ini terjadi. Jadi, momen ini seharusnya tak dilewatkan.
 

Ciptakan Hujan dengan Sinar Laser

Laser ternyata berpotensi digunakan untuk menciptakan hujan. Hal ini diungkapkan oleh Jerome Kasparian, fisikawan dari University of Geneva. Dengan hasil penelitian ini, daerah kering bisa berharap hujan lebih dan ilmuwan pun mendapat teknik baru membuat hujan yang lebih efektif dari teknik modifikasi iklim. Dalam penelitiannya, Kasparian menggunakan laser untuk mengontrol kelembaban. Ilmuwan menemukan bahwa laser bisa memicu tumbuhnya tetesan air hujan pada kelembaban lebih rendah, sekitar 70 persen. "Pada kelembaban tersebut, kondensasi tidak terjadi dalam kodisi natural, di mana dibutuhkan kelembaban 100 persen," kata Kasparian. Rahasia kerja laser adalah pada kemampuan sinarnya membentuk senyawa asam nitrat di udara. Asam nitrat bisa menjadi "biji" awan, memilih untuk berasosiasi dengan air, bertindak seperti lem sehingga membentuk kumpulan air dalam kondisi yang relatif kering, di mana air mengalami evaporasi. Untuk bisa diaplikasikan sebagai pencipta hujan, masih perlu beberapa pengembangan. Kasparian mengakui bahwa laser memang bisa menumbuhkan partikel berair. "Namun, saat ini ukurannya terbatas, hanya beberapa mikron. Butuh 10 sampai 100 kali lebih besar untuk memproduksi hujan yang sebenarnya," kata Kasparian. Asalkan syarat tersebut bisa dipenuhi, penciptaan hujan dengan laser tak akan terlampau sulit. Tak perlu juga sistem laser udara. "Tipe laser yang digunakan selama ini bisa mencapai jarak kerja beberapa kilometer, jadi atmosfer bisa diaktifkan dengan ground based laser," kata Kasparian seperti dikutip Foxnews, Selasa (30/8/2011). Menurut Kasparian, kombinasi antara teknik laser dan teknik modifikasi cuaca seperti dengan perak iodidan dan dru ice tidak diperlukan. Langkah itu, menurutnya, justru akan kontraproduktif. Partikel akan berkompetisi untuk terkondensasi dan hasilnya tetesan air terlalu kecil, tak cukup untuk menjadi tetesan hujan. Satu masalah terkait kontrol cuaca seperti dengan laser adalah, akankah penciptaan kelembaban di satu tempat akan mencuri kelembaban di tempat lain. Menanggapi hal ini, Kasparian mengatakan, "Laser hanya memungkinkan kondensasi bagian kecil dari kelembaban di udara." Jadi, risikonya tak terlampau serius. Penemuan Kasparian ini dipublikasikan di Nature Communication, 30 Agustus 2011.
 

Ditemukan, Asteroid yang Berisiko Hantam Bumi

NASA telah mengidentifikasi 90 persen asteroid raksasa yang berisiko menghantam Bumi, termasuk satu asteroid yang diperkirakan bisa menyebabkan bencana seperti yang menyebabkan kepunahan dinosaurus. Meski demikian, ternyata tidak ada satu pun dari asteroid tersebut yang membahayakan Bumi dalam beberapa abad ke depan. "Kita sekarang tahu di mana mereka dan ke mana mereka pergi. Ini benar-benar mengurangi risiko kita untuk dihantam," kata Amy Mainser dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena dalam konferensi pers, Kamis (29/9/2011). Salah satu asteroid raksasa yang terbesar memiliki diameter 1.000 meter. Jumlah asteroid raksasa yang ditemukan ada 911 buah dari 981 buah yang diperkirakan ada. Selain berhasil mengidentifikasi 90 persen asteroid raksasa, NASA juga berhasil mengetahui bahwa asteroid-asteroid berukuran sedang berjumlah 44 persen lebih sedikit dari yang diperkirakan. Ilmuwan belum menemukan asteroid sedang yang bisa menghancurkan kota metropolitan. Meski demikian, ditegaskan bahwa lebih sedikit bukan berarti tak ada ancaman. "Lebih sedikit bukan berarti tidak ada. Masih banyak yang harus ditemukan di luar sana," kata Mainser seperti dikutip AP. Sebelumnya diperkirakan ada sekitar 30.000 asteroid ukuran sedang. Namun, perhitungan terakhir hanya mendapati sekitar 19.500 asteroid. Jumlah asteroid dengan ukuran diameter 100-1.000 meter yang telah ditemukan saat ini ada 5.200 buah. Informasi terbaru mengenai jumlah asteroid ini berasal dari hasil observasi wahana antariksa Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) yang diluncurkan pada 2009. Wahana antariksa ini bertugas mencari obyek dekat Bumi, galaksi, bintang, dan obyek target kosmos lainnya. Tak seperti wahana antariksa lainnya, WISE bisa mendeteksi obyek gelap dan terang sehingga bisa memberikan data lebih akurat. WISE mengambil sampel asteroid dengan berbagai ukuran, lalu memperkirakan jumlah populasi yang ada sebenarnya. WISE tidak dilengkapi dengan perangkat pendeteksi jutaan asteroid ukuran mini yang berpotensi menghantam Bumi. Saat ini, WISE sedang ada dalam kondisi "hibernasi" atau tak beraktivitas mendeteksi obyek dekat Bumi apa pun. Dengan keberhasilan mengidentifikasi asteroid ini, NASA berhasil mencapai target yang ditetapkan kongres pada 1998. Saat ini, NASA menyusun target untuk menemukan 90 persen dari asteroid-asteroid yang ada yang berukuran sekitar 150 meter. Dikatakan, proyek ini sudah berjalan 35 persen.
 

Save Our Planet [75 cara menyelamatkan bumi]

Sebarkan Tip ini kepada tiap orang yang anda jumpai. Memang lidah tak bertulang, berbicara memang lebih mudah dibanding melakukannya. Padahal tanpa banyak bicarapun sebenarnya kita semua bisa ikut mengambil bagian dalam upaya pelestarian lingkungan 1. Jangan menggunakan listrik untuk penerangan atau peralatan kecuali jika anda benar-bnar sedang menggunakannya, jika tidak menggunakannya matikanlah ! 2. Menggunakan lampu luorescent (neon) yang hemat energi. 3. Pergunakan penerangan, pembangkit listrik, unit-unit pemanas bertenaga surya. 4. Manfaatkan lebih banyak penerangan cahaya alam. 5. Pergunakan ventilasi yang struktural untuk penyejuk ruangan daripada menggunakan Air Condition (AC) 6. Pergunakan air dingin, bukan air panas. 7. Pastikan peralatan bertenaga listrik tetap efisien dan terawat dengan baik 8. Pengendalian penerangan, alat pendingin udara secara otomatis, misal dengan alat sensor cahaya 9. Pergunakan alat-alat pematul cahaya untuk menggantikan lampu penerangan. 10. Pergunakan film pelapis kaca atau rayban untuk mengurangi panas matahari. 11. Tanamlah tanaman sebanyak mungin di kebun anda untuk mengurangi karbondiosida. 12. Jangan membakar apa saja, bahkan rokok. 13. Lengkapi mobil atau motor anda dengan katalisator. 14. Jika anda menghentikan kendaraan dalam waktu yang tidak lama, jangan matikan mesin kendaraan anda. 15. Kurangi bawaan pada kendaraan anda untuk mengurangi beban, bahkan mengeluarkan sebatang pensil dari kendaraanpun akan membantu. 16. Jangan membuang sesuatu yang dapat di daur ulang, seperti kaleng aluminium dan kertas. Simpan dan berikan pemulung untuk dijual kembali. 17. Meminimalisir penggunaan styrofoam (gabus sintetik) untuk bungkus makanan. 18. Lihat dan periksa kembali jika anda menggunakan aerosol, cat, AC, apakah mengandung khlorofluorokarbon (CFC). 19. Jangan beli barang apapun yang langsung dibuang sesudah dipakai sekali, jika ada barang sejenis yang dapat dibeli sebagai investasi jangka panjang. 20. Belilah produk yang anda sukai sehingga produk tersebut tidak perlu diganti sampai benar-benar rusak dan tidak dapat dipakai kembali. 21. Cobalah untuk tidak memiliki barang yang hanya memiliki nilai estetika saja. 22. Berhati-hati dengan barang plastik yang anda beli karena ada beberapa jenis plastik tidak dapat di daur ulang. 23. Bawalah tas anda sendiri jika hendak berbelanja yang terbuat dari kain atau kanvas untuk mengurangi produk plastik. 24. Katakan pada seseorang jika anda melihatnya membuang sampah secara sembarangan. 25. Jangan sekali-sekali memotong tanaman atau menebang pohon karena tetumbuhan membantu menyelamatkan bumi. 26. Sirami taman anda dengan air hujan, buat sistem tadah hujan. 27. Pergunakan air sehemat mungkin untuk mencuci kendaraan dan menyiram kebun anda. 28. Pisahkan sampah yang dapat di daur ulang dan tidak. 29. Jangan membuang sampah kedalam saluran air, terusan air, sungai dan laut. 30. Jangan gunakan bahan kimia terutama bahan detergen dan bahan pembersih yang mengandung phospat. 31. Pakailah bahan pengganti zat kimia dalam rumah misal jus lemon dicampur dengan garam,cuka dan amoniak. 32. Jangan menggunakan air lebih dari yang anda perlukan. 33. Apabila mungkin, air di daur ulang. 34. Jangan menggunakan air untuk membersihkan halaman jika dapat dibersihkan dengan sapu. 35. Pastikanlah agar keran bekerja dengan baik dan pergunakan pancuran yang mengalir pelan. 36. Periksa pembilas toilet berada dalam keadaan baik untuk menghindarkan pembilasan yang tidak perlu. 37. Simpan air bekas dan mesin cuci pakaian untuk mencuci kendaraan anda. 38. Biasakan meminum air dengan tidak menyisakan air dalam gelas. 39. Jangan melakukan perjalanan, kecuali anda terpaksa melakukannya. 40. Jangan melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi, kecuali jika anda memang terpaksa. 41. Pergunakan kendaraan umum untuk mengurangi kemacetan, karbon monoksida dan ongkos parkir. 42. Pergunakan sepeda, jika jarak yang ditempuh relatif dekat. 43. Pergunakan bahan bakar yang bebas timah (unleaded fuel) 44. Pergunakan bahan bakar beroktan rendah. 45. Mengkonversi mesin kendaraan anda untuk memakai gas alam yang dipadatkan. 46. Merawat mesin dengan teratur. 47. Pilih kendaraan yang menggunakan bahan bakar paling efisien. 48. Jika hendak mencetak (nge-print) periksa setting print terlebih dahulu, pergunakan cetak draft untuk menghemat tinta. 49. Pergunakan dibalik kertas yang telah terpakai untuk kebutuhan intern. 50. Jangan pergunakan gambar-gambar yang yang tidak dibutuhkan dalam sebuah tulisan, karena gambar membutuhkan tinta yang lebih. 51. Pilih jenis dan ukuran huruf yang standart. 52. Jangan mempergunakan pupuk yang mengandung zat kimia atau penyalahgunaan pestisida. 53. Pergunakan bahan kimia untuk tanaman herbisida dan fungisida seefisien mungkin. 54. Mulailah menanam tanaman dengan teknik hidroponik (ditanam tanpa menggunakan tanah dan hanya memberi gizi secukupnya di dalam air. 55. Untuk pedagang keliling, jangan menghidupkan alat-alat yang menimbulkan suara bising, kecuali untuk memberikan demonstrasi kepada konsumen. 56. Menghindarkan musik pengiring ditempat-tempat publik. 57. Jangan mengoperasikan peralatan pada jam-jam puncak istirahat. 58. Hindari memperdengarkan musik bersuara keras, sehingga mengaburkan bunyi pengumuman yang penting. 59. Pastikan bahwa peralatan benar-benar kedap suara dan diservis untuk memperkecil suara bising. 60. Pakailah alat penutup telinga jika bekerja pada mesin yang bersuara bising. 61. Pastkan agar produk yag menimbulkan suara mengeluarkan suara sekecil mungkin atau diisolasi. 62. Gunakanlah alat-alat musik pada tingkat suara yang wajar dan tidak memekakkan telinga. 63. Jangan menempel poster,atribut organisasi atau hal-hal yang berbau promosi di dinding atau tembok di area publik. 64. Hindari pemasangan tanda penunjuk atau rambu lebih dari satu sehingga orang tidak dibingungan dengan rambu itu. 65. Pasanglah reklame atau baliho pada tingkat kewajaran. 66. Jangan bangun pabrik yang menimbulkan pencemaran di daerah pemukiman. 67. Pastikan adanya prasarana yang memadai untuk pembuangan seluruh limbah. 68. Meminimalisir tingkat asap beracun dan limbah cair yang rendah. 69. Cari informasi dari pemerintah mengenai standar pencemaran udara dan air yang dapat diterima. 70. Pergunakan bahan bakar yang paling sedikit menimbulkan pencemaran. 71. Pergunakan teknologi pembersih atau anti pencemaran yang ada untuk menjaga agar prosesing pabrik anda menjadi bersih. 72. Hindarkan pemakaian bahan-bahan beracun, kecuali jika hal tersebut sangat diperlukan sekali. 73. Jangan menanam limbah beracun tanpa nasehat ahli. 74. Jangan membuang limbah beracun di luar pabrik anda. 75. Jangan membakar limbah industri di tempat terbuka. (Berbagai Sumber) Apapun yang anda lakukan dan apapun yang anda beli, pikirkan apakah anda merusak lingkungan kita??
 

Misteri Supernova Berusia 2.000 Tahun Terungkap

Astronom dengan bantuan dua teleskop NASA, Spitzer dan WISE atau Wide-field Infrared Survey Explorer, berhasil memecahkan misteri supernova berusia 2.000 tahun. Usia yang disebut merujuk pada rentang waktu antara penemuan supernova dengan saat ini. Supernova itu bernama RCW 86 dan berlokasi 8.000 tahun cahaya dari Bumi. Supernova tersebut dijumpai astronom China pada tahun 185 Masehi dan tampak di langit saat itu selama 8 bulan. Astronom China saat itu menyebutnya sebagai "guest star". Baru pada tahun 1960, diketahui bahwa RCW 86 adalah supernova. Misteri dari supernova itu adalah bentuk bulat yang lebih besar dari yang biasanya. Astronom mengatakan, jika supernova meledak saat ini serta dilihat dalam cahaya inframerah, maka ruang yang diambil lebih besar dari ruang bulan purnama. Lewat penelitian, astronom menemukan bahwa supernova tersebut merupakan supernova Tipe Ia. Sebelumnya, supernova itu adalah bintang yang menyusut menjadi bintang katai putih, menghisap material dari bintang sahabat yang berlokasi di dekatnya, kemudian meledak. "Ledakan bintang katai putih menyerupai abu asap yang berasal dari api. Jika Anda punya bahan bakar, maka itu akan meledak," ujar Brian Williams, astronom North Carolina State University, Raleigh, seperti dikutip Space.com. Studi juga menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya, bintang katai putih bisa menciptakan ruang kosong di sekitarnya sebelum meledak. Adanya ruang kosong inilah yang bisa membuat sisa-sisa RCW 86 tampak lebih besar dari umumnya. Menurut astronom, ruang kosong memungkinkan material dikeluarkan dengan leluasa bersama gas dan debu. Ruang kosong juga memungkinkan sisa-sisa bintang tersebar. "Astronomi modern berhasil mengungkap satu misteri kosmos berusia 2.000 tahun untuk mengungkap misteri yang lainnya. Kini dengan banyak observatorium yang memperkaya kita tentang wawasan kosmos, kita bisa mengagumi fisika di balik kematian bintang ini, dengan masih menyimpan rasa kagum seperti astronom kuno," kata Bill Danchi, ilmuwan program Spitzer dan WISE di NASA.
 

Inikah Tempat Kehidupan di Bumi Bermula?

Di manakah tempat kehidupan di Bumi bermula? Ilmuwan dari Laboratorium Geologi Lyon, Perancis, bidang studi Bumi, Planet, dan Lingkungan melakukan penelitian untuk memecahkan pertanyaan tersebut. Berdasarkan hasil penelitiannya, ilmuwan mengungkapkan, tempat kehidupan di Bumi bermula adalah di lumpur gunung api di Isua, bagian barat daya Greenland. Kesimpulan itu diambil setelah para ilmuwan meneliti serpentinite, batuan yang terdiri dari mineral serpentine, sebuah mineral yang terdiri dari senyawa magnesium, besi, silikat, dan air. Serpentinite biasa ditemukan di ventilasi hidrotermal Bumi, suatu lubang yang mempertemukan air dan gas panas dari dalam Bumi. Serpentinite terbentuk ketika air laut meresap ke bagian atas mantel Bumi, pada kedalaman sekitar 200 meter dari dasar laut. Serpentinite biasa dipakai untuk dekorasi dan perhiasan. Berdasarkan teori yang berkembang selama ini, kehidupan berkembang di tempat yang dekat dengan lokasi ventilasi hidrotermal. Kekayaan hidrogen, metana, dan ammonia yang ada di ventilasi hidrotermal sangat mendukung munculnya kehidupan. Sayangnya, ventilasi hidrotermal sangat asam sehingga menyulitkan senyawa kehidupan seperti asam amino untuk stabil. Dalam penelitian, ilmuwan mempelajari serpentinite dari Isua. Diketahui, serpentinite dari Isua adalah salah satu yang tertua, berusia 3,8 miliar tahun. Menggunakan isotop seng sebagai indikator keasaman lingkungan, para ilmuwan menelaah karakter dasar cairan yang meresap ke serpentinite Isua untuk mengetahui apakah mineral serpentinite itu terbentuk dalam kondisi yang mendukung kehidupan. Para ilmuwan juga membandingkan serpentinite dari Isua dengan dari Laut Artik, Alpen, dan Meksiko. Hasil penelitian menunjukkan serpentinite dari Isua lebih mampu mendukung kehidupan daripada yang lain. Dahulu, serpentinite ini diresapi oleh cairan basa yang kaya akan mineral karbonat, menciptakan lumpur gunung api yang kini juga terdapat di Pulau Mariana, Pasifik. Lingkungan lumpur gunung api serpentine itulah tempat di mana kehidupan mungkin muncul, diawali dengan pembentukan asam amino, molekul pembangun protein yang dipercaya sebagai molekul inti kehidupan selain DNA dan RNA. Kehidupan yang muncul tentu saja yang bisa bertahan di lingkungan ekstrem. Diprediksi masih berupa bakteri yang sangat primitif, yang bisa tahan dalam kondisi asam dan panas. Pastinya juga bukan kehidupan yang berbasis pada ketersediaan oksigen, tetapi metana.
 

Manusia Mungkin Bisa Tinggal di Bintang

Manusia mungkin saja tinggal di sebuah bintang. Astronom baru saja menemukan sebuah bintang yang suhunya cocok ditinggali manusia. Bintang tersebut bernama WD 0806-661 B. Associate Professor for Astronomy and Astrophysics Pennsylvania State University, Kevin Luhman, yang menemukan bintang tersebut mengatakan, "Ini adalah bintang yang sangat kecil dengan atmosfer sedingin temperatur Bumi." Massa bintang tersebut hanya 6-9 kali massa Jupiter. Bahkan, bintang tersebut telah dinobatkan sebagai bintang terdingin di luar Tata Surya yang pernah ditemukan. Luhman mengatakan, bintang tersebut tergolong dalam jenis bintang katai coklat. Seperti bintang lain, WD 0806-661 B juga terbentuk dari awan debu dan gas. Temperatur bintang bisa dingin. Sebab, dalam proses pembentukannya, bintang gagal mengakumulasikan massa dari awan debu sehingga reaksi termonuklir tak terjadi. Temperatur bintang diperkirakan cuma 27-80 derajat celsius. WD 0806-661 B mengorbit bintang katai putih. Jarak antara WD 0806-661 B dan bintang katai putih yang diorbit adalah 2.500 kali jarak Bumi Matahari. Untuk bisa menentukan apakah bintang ini layak ditinggali, pastinya masih butuh banyak penelitian. Namun, bintang katai putih terletak cukup dekat dari Tata Surya, hanya 63 tahun cahaya, jadi lebih "terjangkau". WD 0806-661 B ditemukan dengan teleskop antariksa Spitzer milik NASA. Hasil penelitian dipublikasikan dalam Astrophosical Journal. WD 0806-661 B sendiri telah dikonfirmasi sebagai bintang terdingin.
 

Planet Termuda Telah Lahir

Adam Kraus, astronom dari Institute for Astronomy University of Hawaii, berhasil menangkap citra planet yang tengah dilahirkan. Ia mengatakan, planet tersebut terbentuk dari debu dan gas yang mengelilingi bintang LkCa 15 berumur 2 juta tahun dan berjarak 450 tahun cahaya dari Bumi. Planet tersebut bernama LkCa 15b dan memecahkan rekor sebagai planet termuda yang pernah ditemukan. Berdasarkan estimasi, planet tersebut baru mulai terbentuk 50.000-100.000 tahun yang lalu. Planet termuda sebelumnya berumur lima kali lebih tua. LkCa 15b punya massa enam kali Jupiter. Jarak planet dengan bintang induknya 11 kali lebih jauh daripada jarak Bumi-Matahari. Untuk menemukan planet itu, Kraus dan rekannya, Michael Ireland dari Macquire University dan Asutralian Astronomy Observatory, memakai teleskop Keck di Manuna Kea. "Kami menangkap obyek ini pada saat yang tepat. Kami melihat bintang muda yang memiliki piringan yang mengelilinginya, tempat planet mungkin terbentuk di sana. Kami juga melihat sesuatu tepat di tengah-tengah gap piringan itu," kata Kraus seperti dikutip AP, Kamis (20/10/2011). Kraus dan rekannya menemukan LkCa 15b setelah mengetahui adanya "ruang" antara bintang induk dan piringan debu yang ada di sekitarnya. Ruang itu menjadi pertanda adanya planet yang tengah terbentuk. Planet mampu "membersihkan" debu dan gas di sekitarnya karena mengakumulasikan materi. "Gap ini keuntungan besar bagi astronom yang ingin menemukan planet. Kami tahu planet mungkin ada di sana dan bahkan tahu di mana harus melihatnya. Kami hanya perlu menemukan cara membedakan planet yang redup dengan bintang induknya yang terang," kata Kraus. Penemuan planet ini menjadi pencapaian baru dari ilmu pengetahuan sebab sebelumnya belum ada astronom yang mampu menemukan planet semuda LkCa 15b. Pasalnya, cahaya bintang yang sangat terang menghalangi observasi planet muda yang sedang terbentuk. Untuk mengatasi hambatan, Kraus menggunakan dua teknik. Pertama adalah mengubah bentuk cermin pada teleskop sehingga bisa menghilangkan distorsi cahaya dari atmosfer Bumi. Kedua adalah pemakaian topeng pada cermin teleskop sehingga cahaya bintang terblokir dan planet bisa diobservasi. Seperti dikutip National Geographic, Jumat (21/10/2011), Kraus mengatakan, "Kami telah mencari planet ini bertahun-tahun karena kami tahu bahwa mengobservasi planet yang sedang terbentuk akan membuat kita mengetahui bagaimana proses awal terbentuknya planet." LkCa 15b diharapkan bisa menjawab teka teki pembentukan planet dan membantu ilmuwan memastikan apakah planet terbentuk pada masa awal bintang atau periode selanjutnya, serta apakah planet terbentuk di zona dekat atau jauh dari bintang.
 

Fastest Gun Ever - Bob Munden

 

Ilmuwan Kembangkan Biofuel Pengganti Solar

ht
CALIFORNIA - Sebuah terobosan dilakukan oleh para ilmuwan Amerika Serikat (AS) untuk menciptakan bahan bakar kendaraan alternatif yakni biofuel yang bertujuan menggantikan penggunaan bensin, diesel, bahkan bahan bakar pesawat jet. Naiknya harga minyak asing menyebabkan terganggunya stabilitas ekonomi dan politik di AS. Selain itu perubahan iklim yang tidak menentu juga menjadi pendorong utama untuk mencari bahan bakar alternatif terbarukan guna menunjang sarana transportasi. Ilmuwan fokus untuk melakukan penelitian 'menciptakan bahan bakar' yang dibuat dari perennial grasses dan tanaman non-pangan lain atau limbah pertanian, yang memiliki potensi untuk menggantikan bensin, diesel dan bahan bakar jet. Para peneliti bersama Department of Energy AS yang bekerjasama dengan Joint BioEnergy Institute(JBEI), membuat sebuah tim ilmiah yang dipimpin Lawrence Berkeley National Laboratory (Berkeley Lab). Mereka telah mengidentifikasi potensi terbaru yang lebih tinggi dalam menciptakan biofuel untuk menggantikan solar Nomor 2 (D2). Ini adalah bahan bakar standar yang digunakan mesin diesel saat ini. Dalam sebuah artikel berjudul, "Identifikasi dan produksi mikroba yang berbasis pada terpene (senyawa organik dari tanaman) mengenai kemajuan biofuel" telah diterbitkan dalam jurnal Nature Communications. Tim menjelaskan bagaimana menggunakan senyawa buatan dari bakteri Escherichia coli (e. coli) dan ragi untuk menghasilkan bisabolane atau suatu senyawa kimia yang mirip dengan yang digunakan dalam wewangian dan perasa. Menurut Taek Soon Lee selaku pengarah program rekayasa metabolik JBEI, Bisabolane memiliki sifat yang hampir sama dengan solar D2, tapi titik bekunya jauh lebih rendah dan dapat digunakan sebagai bahan bakar. "Karya ini juga merupakan pembuktikan prinsip untuk kemajuan dalam penelitian untuk mengembangkan biofuel. Kami telah merancang target biofuel,mengevaluasi target bahan bakar dan menghasilkan bahan bakar dengan mikroba yang telah kami rekayasa," jelasnya, seperti dikutip TG Daily, Jumat (14/10/2011). Tim ini sekarang mempersiapkan diri untuk membuat galon bisabolane untuk tes dalam mesin diesel yang sebenarnya, dengan menggunakan fasilitas fermentasi baru di Berkeley Lab Advanced Biofuels Process Demonstration Unit (ABPDU), yang dimulai saat musim panas ini.
 

Ternyata Planet Kerdil Sama Seperti Pluto

NANTES - Para ilmuwan menyatakan bahwa 'planet kerdil' ternyata tidak lebih besar dari 'bekas planet' di Tata Surya kita, yakni Pluto. Seperti yang dikutip dari UPI, Jumat (14/10/2011), planet kerdil Eris, yang bertanggung jawab atas dihapusnya status Pluto sebagai sebuah planet pada tahun 2006, ternyata tidak lebih besar dari Pluto, bahkan berukuran hampir sama. Ketika ditemukan pada tahun 2006, gambar teleskop angkasa Hubble Space Telescope memprediksi bahwa ukuran Eris adalah sebesar 1.500 mil, sekira 5 persen lebih besar dari Pluto. Berdasarkan laporan NewScientist, para ahli astronomi mendapat kesempatan pada bulan November untuk melakukan perkiraaan ukuran, ketika Eris melintas di depan sebuah bintang. Tapi ketika Bruno Sicardy dari Paris Observatory melakukan pengukuran dari dua tempat yang berbeda di Chile, ia menemukan bahwa ternyata Eris berukuran 1.400 mil, hampir sama dengan ukuran perkiraan Pluto. "Eris bisa lebih kecil, bisa lebih besar; pada dasarnya Eris seperti kembar dengan Pluto," ujar Sicardy di acara pertemuan Division of Planetary Sciences, di Nantes, Perancis. Meskipun begitu Sicardy juga menyatakan bahwa Eris tetap merupakan yang terbesar untuk ukuran planet kerdil dan juga memiliki massa yang lebih ketimbang planet Pluto. Eris adalah planet kerdil yang berada di urutan paling belakang di Tata Surya setelah Pluto, Haumea dan Makemake.
 

Rusia Siap Bikin Koloni di Bulan

MOSKOW - Bulan memang memiliki permukaan yang keras dan terdiri dari bebatuan, tetapi para ilmuwan Rusia mengatakan akan membentuk koloni atau daerah jajahan di permukaan Bulan. Menurut pejabat ruang angkasa Rusia Sergei Krikalyov, baru saja ditemukan terowongan gunung berapi yang bisa memberikan perlindungan alami bagi para kolonis pertama. Para ilmuwan percaya, masa lalu vulkanik Bulan telah menciptakan jaringan bawah tanah yang luas dari tabung lava. Beberapa diantaranya dapat diakses dengan lubang yang memiliki kedalaman beberapa meter, lubang ini baru ditemukan oleh pesawat ruang angkasa Jepang, Kaguya. "Ini merupakan penemuan baru yang menunjukan permukaan Bulan mungkin agak berpori, secara signifikan bisa mengubah pendekatan kami mengenai dasar pembentukan Bulan," jelas Krikalyov dalam pernyataan, seperti dikutip TG Daily, Jumat (21/10/2011). "Jika ternyata bulan memiliki sejumlah gua yang dapat memberikan beberapa perlindungan dari radiasi dan hujan meteor, maka ini bisa menjadi tujuan bahkan lebih menarik daripada yang diperkirakan sebelumnya," tambahnya. Untuk menggambarkan hal itu, Krikalyov menyajikan sebuah slideshow untuk menunjukan bunker yang terlihat seperti tenda 'tiup' di permukaan Bulan. "Tidak perlu menggali tanah dan membangun dinding, serta langit-langit dipermukaan Bulan. Namun modul tenda 'tiup'dengan cangkang luar yang keras belum cukup untuk menutup gua," paparnya. Sementara itu Boris Kryuchkov, Deputy Science Head di Russia Star City cosmonaut training center, memperkirkan penjajahan pertama ke Bulan akan dimulai pada 2030. Sementara itu, Moscow sedang fokus menyiapkan purwarupa Luna-Glob yang akan menjelajah kutub Bulan pada 2014. "Mungkin, komet membawa air ke Bulan dan juga Bumi. Ada dua perbedaan yang signifikan antara Bumi dan Bulan. Bumi memiliki medan gravitasi kuat dan atmosfer tebal. Inilah penyebab Bumi bisa menampung air, sungai, danau dan lautan. Semua ini menyebabkan asal usul kehidupan," ujar Igor Mitrofanov, seorang anggota di Space Research Institute of the Russian Academy of Science. "Bulan tidak memiliki atmosfer dan memiliki medan gravitasi yang lemah. Air di permukaannya hanya berada di bawah kondisi ekstrim yang dingin. Ketika pertanyaan muncul tentang ekspedisi berawak dan pendirian stasiun luar angkasa di Bulan, maka sumber daya air harus terjamin, jika ada air dan oksigen yang bisa digunakan setiap hari dan bisa menghasilkan hidrogen, untuk bahan bakar roket, maka kedua kemungkinan itu bisa terwujud. Saat ini kami terlibat dalam pengawasan hidrologi untuk eksplorasi Bulan di masa depan," simpul Mitrofanof.
 

Iran Akan Terbangkan Monyet ke Luar Angkasa

TEHRAN - Iran tampaknya mencoba untuk meluncurkan monyet ke luar angkasa September ini, tetapi misi itu menemui kegagalan. Berita setempat mengabarkan program ruang angkasa Iran mungkin terhenti sementara waktu untuk memperbaiki sedikit kerusakan. Dengan menempatkan monyet di orbit Bumi rendah (LEO) akan mewakili langkah monumental bagi bangsa Timur tengah, yang saat ini sedang mencoba untuk mengembangkan program ruang angkasa yang sangat ambisius. Menurut informasi dari pers Iran, negara sedang berencana untuk memiliki seorang astronot (pria) yang mungkin akan diterbangkan ke orbit paling lambat pada 2020. Jika misi tersebut lulus, maka misi berawak selanjutnya ialah ke Bulan yang akan dikerjakan tahun 2025. Siaran pers dari AFP juga menunjukkan monyet rhesus (salah satu spesies monyet yang terkenal dan sering digunakan untuk penelitian) akan dikirim ke ruang angkasa yang dimasukan ke dalam roket Kavoshgar 5, yang dikembangkan dan dibangun oleh Iranian Space Agency (ISA). ISA sebenarnya awalnya menjadwalkan peluncuran roket yang membawa monyet ke orbit rendah Bumi pada 23 Agustus, namun diundur menjadi 2 September. Karena hingga kini belum ada tanda-tanda peluncuran, akhirnya pejabat ISA mengungkapkan bahwa misi ini telah gagal dengan alasan tidak semua tujuan bisa dicapai dan masih perlu dikembangkan lebih jauh. "Roket Kavoshgar-5 membawa kapsul yang berisi binatang hidup (monyet) yang diluncurkan melalui Shahrivar. Namun, peluncuran itu tidak dipublikasikan karena semua tujuan yang telah diantisipasi itu belum tercapai," kata Mohammad Mehdinejad-Nouri, Wakil Menteri Sains Iran, seperti dikutip Softpedia, Jumat (14/10/2011). Sebenarnya pejabat sangat kecewa tentang kegagalan ini. Padahal Iran sekarang sedang antusias untuk menjelajahi ruang angkasa dan ingin mengambil suatu langkah untuk mewujudkan hal itu, suatu waktu nanti. "Seseorang tidak dapat memberikan tanggal yang ditetapkan untuk proyek ini dan segera setelah para ilmuwan bangsa kita mengumumkan kesiapan untuk pengumuman (proyek) itu," kata Hamid Fazeli, Kepala ISA. Beberapa monyet saat ini sedang dilatih untuk menahan efek gravitasi dalam peluncuran ke ruang angkasa. Beberapa tahun mendatang, Iran tidak diragukan lagi akan terus mengejar ambisi untuk mewujudkan penjelajahan ruang angkasanya
 

Satelit Jerman Jatuh ke Bumi Hari Ini

BERLIN - Sebuah satelit bekas milik Jerman jatuh ke atmosfir hari ini dan pecahannya diperkirakan akan jatuh ke Bumi, ungkap pihak German Aerospace Center. Andreas Schuetz, juru bicara dari German Aerospace Center, mengatakan bahwa belum ada bukti konkrit untuk menjelaskan di atmosfir benua atau negara mana satelit sains yang bernama ROSAT tersebut akan masuk. Seperti yang dikutip dari Associated Press, Minggu (23/10/2011), pihak German Aerospace Center mengatakan bahwa satelit yang berukuran sebesar mobil van tersebut akan terbakar di atmosfir, namun pecahan-pecahannya yang diperkirakan memiliki berat total 1,7 ton tersebut akan menabrak Bumi dengan kecepatan di atas 450 kilometer per jam. Para ilmuwan sudah tidak lagi bisa berkomunikasi dengan satelit lawas tersebut. "Satelit tersebut mungkin sudah berjalan lebih dari 20 ribu kilometer dalam waktu 30 menit terakhir, sebelum memasuki atmosfir," ujar Schuetz. ROSAT, sebuah teleskop angkasa sinar X milik Jerman yang dibangun dengan teknologi Inggris dan Amerika, telah mengorbit Bumi sejak tahun 1990, dan menyediakan data mengenai bintang-bintang untuk para ilmuwan. ROSAT diluncurkan pada tanggal 1 Juni 1990 dari Cape Canaveral, Amerika Serikat (AS), dengan misi awal yang hanya selama 18 bulan. Satelit tersebut dioperasikan selama lebih dari delapan tahun, dan akhirnya ditutup pada tanggal 12 Februari 1999.
 

Garam Bikin Hard Disk Simpan Banyak Data

Singapura: Garam menjadi bumbu dapur yang tidak dapat dilewatkan saat memasak. Kini, garam bisa menjadi bahan khusus agar hard disk komputer baru Anda mampu menyimpan data enam kali lebih banyak dari hard drive yang ada. Peneliti dari Singapura menemukan bahwa sodium klorida di dalam garam meja dapat menjadi kunci untuk menjadikan hard drive lebih padat agar bisa menyimpan lebih banyak informasi. "Hasil yang didapat ialah apabila "bits" tersebut dapat menjadi lebih padat maka akan mengurangi waktu memproses informasi," kata Joel Yang, ilmuwan dari Institut Penelitiaan Bahan Singapura, Selasa (18/10). Teknologi yang telah hadir pada hard drive sekarang hanya terbatas pada teknologi yang hanya bisa mengisi bagian kecil informasi. Setiap butir memiliki ukuran sekitar 7-8 nanometer. Padahal, tim riset telah membuktikan bahwa butir yang berukur 10 nanometer dapat menambahkan kapasitas informasi di dalam hard drive. Dengan menggunakan sinar tembak elektron, mereka dapat melacak pola struktur nano di kaca film yang menutupi dasar hard drive. Lalu, mereka menggunakan cairan pengembang asin untuk membersihkan bagian dari film yang terkena elektron dan membuahkan hasil pola yang diinginkan. Teknik tersebut digunakan untuk memperbesar ukuran dari luar permukaan dari hard drive, yang akan membantu individu dalam proses penyimpanan informasi. (msnbc/MEL)
 

Tahun 2500 Bumi Tak Layak Huni

Pemanasan global, selain menyebabkan perubahan iklim, juga menaikkan suhu bumi rata-rata 0,2 derajat celsius per 10 tahun atau 2 derajat celsius dalam 100 tahun. Kenaikan suhu sebesar itu menyebabkan kenaikan permukaan air laut setinggi 20 sentimeter. Demikian diungkap Kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM, Prof Dr Jumina, di kantor PSE UGM, Sekip Yogyakarta, Senin (11/4/2011). Lebih lanjut, Jumina mengatakan, tanpa ada upaya serius dan sistematis untuk mengurangi emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) ke atmosfer bumi, suhu rata-rata permukaan bumi yang pada tahun 2010 berada pada kisaran 14,6 derajat celsius akan naik menjadi sekitar 25 derajat celsius pada tahun 2500. "Artinya, bumi tak akan lagi menjadi tempat hunian yang nyaman bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Bahkan sangat mungkin manusia tak akan dapat bertahan hidup pada kondisi seperti itu," tutur Jumina. Terjadinya peningkatan emisi CO2 secara terus-menerus itulah yang menyebabkan para pakar lingkungan merasa sangat prihatin. Usaha untuk mengurangi emisi CO2 pun dilakukan, antara lain melalui penandatanganan Protokol Kyoto pada 1999. Sayang, Amerika Serikat sebagai penyumbang emisi CO2 terbesar kedua di dunia hingga saat ini belum bersedia menandatangani protokol tersebut. "Begitu pula China yang merupakan penghasil emisi CO2 terbesar di dunia," ungkapnya kemudian. Data menunjukkan, sumbangan sektor energi terhadap emisi CO2 dan fenomena pemanasan global sangat besar. Dengan demikian, demi mengurangi tingkat emisi CO2 domestik dan menekan laju terjadinya pemanasan global, maka penerapan konsep energi bersih sangat diperlukan. "Energi bersih bisa diartikan sebagai energi ramah lingkungan, atau energi yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan," jelas Jumina. Bila Indonesia dapat menerapkan konsep energi bersih, maka sistem energi yang dibangun bukan hanya menghasilkan ketahanan energi dalam arti terjadi keseimbangan antara kebutuhan dan pasokan energi nasional, tapi juga dapat mewujudkan terciptanya lingkungan yang sehat, nyaman, dan lestari. "Sehingga sistem energi yang diterapkan akan bervisi jauh ke depan tanpa harus merampas hak dasar generasi penerus," kata Jumina.' Kenyataan, pengembangan teknologi energi bersih dan ramah lingkungan di Indonesia belum memuaskan. Keterbatasan kemampuan SDM merupakan faktor utama. Untuk itu, PSE UGM bekerja sama dengan Sekolah Pascasarjana UGM menggelar seminar sehari "Pengembangan Sumberdaya Manusia Bidang Energi Bersih Menuju Ketahanan Energi Nasional", di gedung Pascasarjana UGM, Selasa (12/4/2011). Seminar menampilkan beberapa narasumber, antara lain anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Dr Ir Tumiran MEng; Direktur Energi, Telekomunikasi, dan Informatika Bappenas Ir Jadhie J Ardajat MSi; Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Dr Ing Evita Legowo; Direktur Energi Primer PLN Ir Nur Pamudji MEng; Kepala Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian Ir Arryanto Sagala; serta Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Ir Luluk Sumiarso MSc.
 

Bukti Nyata Pemanasan Global

Para ilmuwan menegaskan, badai salju dan suhu dingin ekstrem yang melanda Eropa akhir-akhir ini adalah efek langsung dari pemanasan global. Anomali iklim tersebut masih mengakibatkan gangguan transportasi hingga Rabu (22/12/2010), pada saat jutaan warga Eropa bersiap mudik untuk merayakan Natal di kampung halaman. Para peneliti dari Potsdam Institute for Climate Impact Research (Potsdam-Institut für Klimafolgenforschung/PIK) di Jerman mengatakan, musim dingin ekstrem yang terjadi berturut-turut di benua Eropa dalam 10 tahun belakangan ini adalah akibat mencairnya lapisan es di kawasan Artik, dekat Kutub Utara, akibat pemanasan global. Hilangnya lapisan es membuat permukaan laut di Samudra Artik langsung terkena sinar matahari. Energi panas matahari, yang biasanya dipantulkan lagi ke luar angkasa oleh lapisan es berwarna putih, kini terserap oleh permukaan laut, membuat laut di kawasan kutub itu memanas dan mengubah pola aliran udara di atmosfer. Dalam model komputer, yang dibuat PIK dan dimuat di Journal of Geophysical Research awal bulan ini, terlihat kenaikan suhu udara di lautan Artik tersebut menimbulkan sistem tekanan tinggi. Sistem tekanan tinggi inilah yang membawa udara dingin kutub ke daratan Eropa. ”Anomali ini bisa melipat tigakan probabilitas terjadinya musim dingin yang ekstrem di Eropa dan Asia utara,” ungkap Vladimir Petoukhov, fisikawan dan peneliti utama PIK. Petoukhov menambahkan, efek aliran udara dingin dari kutub utara itu akan makin parah saat terjadi gangguan pada arus udara panas yang melintasi Samudra Atlantik dan perubahan aktivitas matahari. Itulah yang terjadi saat ini. Para pakar cuaca mengatakan, saat ini arus udara hangat dari pantai timur AS (Gulf Stream) terhalang dan berbelok arah di tengah-tengah Atlantik. Hal itu membuat aliran udara dingin dari Artik dan Eropa Timur tak terbendung masuk ke Eropa Barat. Saat arus dingin ini melintasi Laut Utara dan Laut Irlandia, uap air dari laut tersebut diubah menjadi salju dalam skala sangat besar dan menyebabkan badai salju parah di negara-negara Eropa Barat. Mulai pulih Otoritas penerbangan sipil Perancis, DGAC, Rabu, mengeluarkan peringatan, salju akan turun lagi di kawasan Paris pada Rabu sore dan kemungkinan akan terjadi pembatalan penerbangan lagi untuk jadwal penerbangan setelah pukul 17.00. Peringatan tersebut keluar saat kondisi penerbangan di Eropa baru mulai pulih setelah terpuruk dalam kekacauan total sejak akhir pekan lalu. Bandara Frankfurt di Jerman baru membatalkan 70 dari total 1.300 penerbangan yang dijadwalkan Rabu. Jumlah ini menurun signifikan dibanding Selasa, saat 550 penerbangan dibatalkan. Dua landasan pacu di Bandara Heathrow, London, Inggris, juga sudah dibuka sejak Selasa malam dan kini bandara tersibuk di Inggris tersebut sudah beroperasi 70 persen mendekati normal. ”Kami lega karena akan bisa menyingkirkan semua salju hari ini,” tutur juru bicara Bandara Heathrow. Sekitar 1.000 orang terpaksa bermalam di Heathrow, dan 300 penumpang terdampar di Bandara Frankfurt, Selasa malam. "Sangat menyedihkan, rasanya seperti berada di negara dunia ketiga," tutur seorang penumpang bernama Janice Phillips (29), yang terdampar di Heathrow dalam perjalanan pulang ke Minneapolis, AS. Dua bandara utama di Paris, Charles de Gaulle dan Orly, dibuka 24 jam penuh untuk mengurai penumpukan penumpang akibat pembatalan dan penundaan selama berhari-hari. Maskapai Air France-KLM memperkirakan menderita kerugian hingga 35 juta euro (Rp 415,1 miliar) akibat gangguan cuaca bulan ini. Sementara itu, suhu ekstrem terus melanda Eropa. Kota Holbaek, 65 kilometer sebelah barat Kopenhagen, Denmark, mencatat suhu minus 22,5 derajat celsius, Selasa malam. Ini adalah rekor suhu terendah di Denmark dalam 29 tahun terakhir. Di Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, suhu anjlok hingga 50 derajat celsius di bawah titik beku, menyebabkan sebuah bus mengalami kegagalan teknis dan bertabrakan, menewaskan delapan penumpangnya. Cuaca dingin juga membuat harga minyak mentah dunia terus naik. Di pasar Asia, Rabu, harga minyak mentah Brent untuk pesanan bulan Februari naik 29 sen menjadi 93,49 dollar AS per barel, atau tertinggi dalam dua tahun terakhir. Harga diperkirakan masih akan terus naik seiring cuaca dingin ekstrem yang diramalkan masih akan terjadi sampai akhir tahun. Warga LA dievakuasi Cuaca ekstrem juga terjadi di AS. Hujan deras, banjir, dan tanah longsor melanda negara bagian California. Curah hujan yang turun di pusat kota Los Angeles (LA) sepekan terakhir sudah mencapai sepertiga dari curah hujan tahunan di kota tersebut. Pihak berwajib telah mengevakuasi 232 keluarga di kawasan La Canada Flintridge dan La Crescenta di pinggiran LA, yang terletak di dekat perbukitan yang sudah jenuh oleh air hujan dan dikhawatirkan longsor. Evakuasi juga dilakukan di San Diego. Cuaca ekstrem yang melanda Eropa belum mengurangi minat warga Indonesia menghabiskan libur akhir tahun ke sana. Hasil pemantauan di sejumlah biro perjalanan di Jakarta, Rabu, belum ada rombongan yang membatalkan rencana kunjungan mereka ke Eropa. "Beberapa pelanggan memang menanyakan kondisi di Eropa, tapi sejauh ini belum ada pembatalan," kata pegawai perjalanan luar negeri Bayu Buana Tour and Travel, Jonas Sinambela. Manajer Hubungan Masyarakat dan Media Panorama Tours Anita Hartono menjelaskan, saat ini mereka melayani perjalanan wisata sedikitnya 300 WNI dalam 20 kelompok ke Eropa.(AP/AFP/Reuters/DHF/JOE/ HAM/SIN/ARA/EGI/AYS)
 

Jangan Cuma Kurangi Karbon Dioksida

Upaya mengatasi perubahan iklim selama ini selalu terfokus pada upaya mengurangi emisi gas karbon dioksida (CO2). Padahal, berdasarkan publikasi tim peneliti dari Earth System Research NOAA di Jurnal Nature, Rabu (3/8/2011), mengurangi emisi gas rumah kaca lain juga bisa memperlambat perubahan iklim. "Kami tahu bahwa perubahan iklim utamanya dipacu oleh emisi CO2 dari pembakaran bahan bakar fosil. Kita juga tahu bahwa masalah itu akan tetap ada sebab CO2 bertahan di atmosfer. Tapi, menurunkan emisi dari gas rumah kaca lain bisa memberi perubahan lebih cepat untuk perbaikan, " kata Stephen Montzka, salah satu peneliti. Berdasarkan studi tim ilmuwan itu, diketahui bahwa untuk menstabilkan efek pemanasan akibat CO2 yang ada di atmosfer kini dibutuhkan pengurangan emisi CO2 sebesar 80 persen. Perubahan iklim memang tak dapat dicegah tanpa komitmen mengurangi emisi CO2 yang bisa eksis di atmosfer dalam jangka ribuan tahun. Namun, hasil studi juga menunjukkan bahwa dengan mengurangi emisi gas non CO2 sebesar 80 persen, pemanasan yang berujung pada perubahan iklim bisa ditunda selama beberapa dekade. Bila upaya pengurangan emisi CO2 juga dilakukan, maka dampak pemanasan akibat gas-gas itu dalam abad ini bisa dihambat. Saat ini, gas-gas rumah kaca lain seperti metana, nitrogen oksida, dan gas lain yang bisa merusak lapisan ozon masih ada dalam konsentrasi rendah. Namun, tim ilmuwan mencatat bahwa tanpa perubahan perilaku, maka emisi dari gas non CO2 akan terus meningkat dan semakin mempercepat perubahan iklim. James Butler yang juga salah satu peneliti NOAA mengatakan, "Program jangka panjang mengurangi emisi CO2 tak seharusnya melupakan efektivitas aksi jangka pendek. Mengelola emisi dari gas non CO2 adalah salah satu kesempatan untuk menambah kontribusi."
 

Kesempatan Terakhir Melihat Satelit ROSAT

Minggu ini mungkin akan menjadi saat terakhir bagi kita untuk melihat Roentgen Satellite (ROSAT) milik Jerman yang diluncurkan tahun 1990 dan telah dinonaktifkan sejak 1999. Seperti diberitakan sebelumnya, ROSAT akan kembali memasuki atmosfer Bumi antara 22-24 Oktober 2011. Saat ini, ROSAT diperkirakan tengah bergerak di orbit sirkuler Bumi pada ketinggian 236 km dengan kemiringan 53 derajat. Dengan demikian, ROSAT terlihat dari zona mana pun di Bumi yang dihuni manusia. Satelit hanya akan tampak ketika disinari Matahari dan observer di Bumi berada pada zona dengan langit gelap. Ini berarti bahwa satelit ini kemungkinan besar terlihat dini hari sesaat setelah Matahari terbenam dan sebelum Matahari terbit. Dengan kondisi lingkungan yang mendukung, satelit bisa terlihat bergerak dengan kecepatan tetap. ROSAT adalah satelit yang sangat kecil, jadi tak seperti International Space Station (ISS), ROSAT mungkin akan tampak tak begitu terang. Astronom biasanya mengukur kecerlangan suatu benda dalam skala magnitud, dimana angka rendah merujuk pada objek yang lebih terang. Dalam rangking, ISS mencapai kecerlangan magnitud -2 sampai -4, sama atau bahkan menandingi Jupiter dan Venus. Bintang paling terang, seperti Vega dan Deneb, memiliki magnitud 0 sampai 1. Bintang yang cukup terang seperti Polaris termasuk dalam magnitud kedua, sementara bintang dengan kecerlangan sedang masuk dalam magnitud ketiga dan bintang redup masuk dalam magnitud keempat. ROSAT akan tampak dalam magnitud ketiga hingga keempat. Jadi, tak seperti ISS yang bisa begitu mudah dilihat di kota besar, ROSAT harus dilihat di wilayah dengan langit cukup gelap dan minim polusi cahaya. Karena sedang bergerak jatuh ke Bumi, ROSAT mungkin akan tampak berkedip-kedip. Sedikit letupan kecil mungkin juga bisa disaksikan ketika ROSAT merefleksikan sinar Matahari. Nah, kapan saat paling tepat untuk melihat ROSAT terakhir kalinya? Anda bisa membuka situs spaceweather. Klik link Satellite Tracker dan pilih menu Global Flybys. Setelahnya, tinggal masukkan kota tempat tinggal dan wilayah tempat tinggal yang lebih spesifik. Beberapa wilayah mungkin tak berkesempatan melihatnya. Berdasarkan publikasi Space.com Selasa (18/10/2011), seluruh wilayah Amerika Utara dan Eropa bisa melihat satelit ini. Untuk mengetahui apakah bisa melihat dan waktu paling tepatnya, bisa dilihat di website di atas.
 

Puss In Boots - Trailer 1 & 2 [ HD ]

 

Indonesia Raih Gelar Tunggal dan Ganda Putra

Pasangan ganda putra bulutangkis Indonesia Mohammad Aksan-Bona Septano, Minggu (2/10) berhasil merebut gelar juara ganda putra Indonesia Open Grandprix Gold 2011 setelah menaklukkan pasangan Jepang Hiroyuki Endo-Kenichi Hakayawa dengan 21-13 dan 21-14. Keberhasilan Aksan-Bona tak hanya menambah gelar bagi Indonesia, tapi juga menyamai prestasi Cina yang juga merebut dua gelar di tunggal putri dan partai ganda campuran. Pasangan ganda putra Indonesia ini merupakan juara bertahan, karena tahun lalu Aksan-Bona juga berhasil memenangi partai keras ini. Tim Indonesia memastikan merebut dua gelar setelah sebelumnya, Rumpaka merebut gelar juara nomor tunggal putra. "Saya bersyukur bisa akhirnya bisa menjadi juara dan mempertahankan gelar, mudah-mudahan ini menjadi kebangkitan saya untuk event berikutnya," kata Bona usai laga. Bona masih berharap, bisa tampil lagi pada Bank Kaltim Indonesia Open berikutnya, karena dia masih berharap untuk mempertahankan gelar untuk ketigakalinya. (ANT/Vin)
 

Hati-hati, Timeline Facebook Bisa Permalukan Anda!

Berhati-hatilah pada situs pertemanan Facebook. Selain dapat membuat bangga pada profil diri yang dilihat banyak orang, timeline atau fitur terbaru jejaring sosial ini juga dapat membuat Anda malu. Terutama, bila Anda sering berinteraksi dengan situs berbau pornografi. Aktivitas yang satu ini juga akan tercatat pada kegiatan di akun Facebook Anda. Karena fitur timeline ini akan menampilkan apa saja kegiatan Anda, yang menggunakan Facebook secara berlanjut. Demikian seperti dilansir laman Zeenews, Jumat (30/9). Waspadalah pada sebuah situs dewasa yang menampilkan lambang "like" untuk akun Facebook. Techwag memberikan peringatan kepada para pengguna Facebook, yang gemar mengunjungi situs dewasa itu. Karena sekali mereka menggunakan akun itu untuk beraktivitas di situs dewasa, aktivitas itu akan muncul pada timeline akun Anda hingga batas waktu yang ditentukan. Namun jangan khawatir berlebihan. Soalnya, hal ini hanya akan terjadi jika Anda memilih untuk berinteraksi dengan situs porno. Bila tidak, mengapa Anda harus malu untuk "like" sesuatu?(ANS)
 

BERITA TERPOPULER Hati-hati, Timeline Facebook Bisa Permalukan Anda! Satelit NASA Jatuh Awas, SMS Curang Merajalela Samsung Luncurkan Smartphone 4G Pertama Rumitnya Kasus Pencurian Pulsa Keluarga: Steve Jobs Meninggal dengan Tenang Google+ Resmi Dirilis Obama: Steve Jobs Inovator Terbesar Amerika Rusia Bangun Helikopter Tempur Kecepatan Tinggi Lapisan Ozon Kutub Utara Menipis Tajam Bangunan Kuno Roma Ditemukan di Suriah Lapisan Ozon Kutub Utara Menipis Tajam

Sekelompok tim ilmuwan Jepang untuk pertama kali menemukan penipisan lapisan ozon Kutub Utara mencapai tingkat mendekati ukuran lubang ozon di atas Antartika. Temuan ini rencananya dipublikasikan dalam versi online majalah sains Inggris, Nature, Senin (3/10). Laman NHK mewartakan, para peneliti Japan National Institute for Environmental Studies dan peneliti dari 8 negara lain telah mempelajari kepadatan ozon menggunakan satelit dan balon observasi. Mereka menganggap penipisan lapisan ozon terjadi sangat cepat antara Maret dan April tahun ini. Penipisan juga mempengaruhi sekitar 40 persen lapisan ozon Arktik dengan panjang 3.000 kilometer dan lebar 1.000 km. Para peneliti mengklaim pihaknya menjadi kelompok penelitian pertama yang mengonfirmasi kerusakan ozon pelindung Bumi di atas Kutub Utara itu hampir setara dengan penipisan yang ditemukan di atas Antartika. Penipisan ozon itu diyakini disebabkan gas chlorofluorocarbon, yang menjadi subjek pada undang-undang internasional. Tim peneliti mengatakan, penipisan itu juga didukung suhu langit Kutub Utara yang lebih rendah dari biasa selama musim semi tahun ini. Peneliti Hideaki Nakajima mengatakan lapisan ozon ini bakal menyaring sinar ultraviolet secara berbahaya, dan penipisan ini memiliki dampak pada lingkungan di Skandinavia dan Rusia, jika terus terjadi. Nakajima mengatakan, pemantauan lebih dekat di atas Kutub Utara akan sangat diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut.(JAY/AIS)
 
Lupakan keyboard konvensional! Sekarang waktunya kita memakai sensor untuk mengetik. Celluon Magic Cube adalah produk pertama yang menawarkan inovasi keyboard dengan laser dan sensor kepada penggunanya. Keyboard virtual ini bisa digunakan untuk perangkat yang memiliki Bluetooth. Cara kerjanya dengan memproyeksikan tombol keyboard di hampir semua permukaan datar yang di koneksikan lewat gelombang radio Bluetooth. (yahoonews/MEL)
 

Fauzi Adnan Kejar Gelar Ketiga secara Beruntun

Pebulutangkis Jaya Raya Suryanaga Surabaya, Fauzi Adnan, mengejar gelar ketiganya secara beruntun saat berlaga pada Sirkuit Nasional di Makassar, Sulawesi Selatan, 17-22 Oktober 2011. Dihubungi Antara dari Surabaya, Fauzi berharap bisa tampil maksimal untuk kembali merebut gelar juara, kendati kondisi fisiknya sedang menurun. "Setelah Sirnas Bali pekan lalu, kondisi saya sedikit drop. Tapi, saya akan berusaha memberikan penampilan terbaik," kata Fauzi, yang menjadi unggulan kedua di Sirnas seri ke-8 itu. Sebelumnya, mantan penghuni Pelatnas Cipayung itu secara beruntun menjuarai Sirnas seri ke-6 di Pangkalpinang dan seri ke-7 di Bali. Pada Sirnas di Makassar, pebulutangkis Puslatda Jatim ini baru akan berlaga pada Rabu (19/10/11), karena mendapatkan bye di babak pertama. Pesaing terkuat Fauzi untuk merebut gelar juara datang dari mantan pemain Pelatnas yang menjadi unggulan utama, Alamsyah Yunus (PB Pertamina Indonesia). "Waktu istirahat dua hari ini akan saya manfaatkan untuk pemulihan kondisi fisik," tambahnya. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov PBSI Jatim Wijanarko Adimulya mengatakan bahwa Fauzi memang menjadi salah satu andalan untuk mengejar gelar juara. "Persaingannya tidak beda jauh dengan Sirnas di Bali pekan lalu. Pesing terberat memang Alamsyah Yunus, itu pun kalau sama-sama lolos ke partai final," katanya. Ia juga berharap pebulutangkis Jatim yang berlaga di Makassar bisa mengulang sukses seperti sebelumnya dengan merebut tiga gelar. Pada Sirnas Bali, pebulutangkis Jatim membawa pulang tiga gelar, masing-masing tunggal putra dan ganda putri kelompok taruna, serta remaja.
 

14.000 Bintang Baru Terdeteksi

Ilmuwan NASA berhasil mendeteksi citra detail wilayah pembentukan bintang baru yang berjarak sangat jauh dari Bumi. Citra menakjubkan itu diambil dengan Chandra X Ray Observatory. Berdasarkan publikasi Daily Mail, Minggu (16/10/2011), citra tersebut menunjukkan Nebula Carina, area lengan Sagitarius-Carina Bimasakti, di mana menjadi tempat kelahiran bintang-bintang baru. Sejauh ini, 14.000 bintang telah terdeteksi di area yang berjarak 7.500 juta tahun cahaya dari Bumi itu. Setelah dianalisis, ilmuwan percaya bahwa beberapa bintang raksasa yang ada telah hancur dalam ledakan supernova. Mereka mengetahuinya dari pengurangan sinar X yang terjadi di gugusan utara yang disebut Trumpler 15. Deteksi kemungkinan adanya 6 bintang neutron, yang bagian inti padatnya tersisa setelah ledakan supernova, menambah bukti bahwa aktivitas supernova meningkat di Carina. Sebelumnya, hanya ditemukan 1 bintang baru di Carina.
 

1 Miliar Orang Kekurangan Energi

Kawasan Asia Timur-Pasifik telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Akan tetapi, masih ada 170 juta orang di kawasan ini yang belum memiliki saluran listrik, dan sebanyak 1 miliar penduduk masih menggunakan bahan bakar padat untuk memasak. "Di Asia Timur dan Pasifik, satu miliar orang di kalangan terbawah masih menghadapi kekurangan energi dan kurangnya akses untuk solusi energi modern," ujar John Roome selaku Direktur Bank Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan, Kawasan Asia Timur dan Pasifik, di Jakarta, Selasa (18/10/2011). Oleh karena masih banyak penduduk yang bergantung pada bahan bakar padat, lanjut John, maka polusi udara dalam ruangan akan terus menjadi faktor risiko kesehatan, terutama berisiko bagi perempuan dan anak-anak. Apa yang ia kemukakan ini merupakan bagian dari laporan Bank Dunia bersama dengan AusAID dengan judul "One Goal, Two Paths: Achieving Universal Access to Modern Energy in East Asia and Pacific". Laporan ini menjabarkan sejumlah program yang ambisius untuk mengatasi masalah kekurangan energi di kawasan ini pada 2030. Dengan begitu, laporan ini diharapkan dapat mendorong pemerintah bekerja melalui dua jalur secara simultan. Jalur pertama, pemerintah di kawasan ini diharapkan dapat mencapai akses universal bagi listrik dengan cara akselerasi. Apakah itu melalui program-program jaringan listrik ataupun di luar jaringan. Termasuk juga menyediakan layanan yang lebih efisien untuk rumah tangga. Selain itu, pada jalur kedua, pemerintah diharapkan juga dapat meningkatkan akses untuk bahan bakar memasak yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, dengan penggunaan gas natural, gas cair, hingga biogas. Tidak hanya sebatas bahan baku saja, pemerintah juga diharapkan menyediakan kompor masak yang lebih canggih, terutama di daerah pedesaan miskin. Ini akan membantu peningkatan kesehatan dan mengurangi jumlah kematian prematur. Itu karena, berdasarkan catatan Bank Dunia, sebanyak 600.000 orang meninggal di kawasan ini setiap tahunnya akibat polusi dalam ruangan. "Kedua jalur ini sangat terjangkau. Biaya yang diperlukan diperkirakan mencapai 78 miliar dollar AS untuk dua dekade mendatang bagi kawasan untuk mencapai akses universal untuk listrik, bahan bakar modern untuk memasak dan kompor memasak yang canggih," tambah Dejan Ostojic selaku penulis utama laporan. Memang, lanjut dia, cara ini memakan biaya 40 persen lebih tinggi dari biaya dengan skenario "business as usual," untuk jangka waktu yang sama. Namun, masih lebih kecil apabila dibandingkan dengan PDB regional.
 

Alat Penyusut Benda Buatan China

Tim ilmuwan yang dipimpin Wei Xiang Jiang dan Tie Jun Cui dari Southeast University, Nanjing, China, baru-baru ini memublikasikan alat yang bisa menyusutkan benda padat hasil studi mereka. Inovasi tersebut diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal ilmiah Applied Physics Letters. Namun, bukan menyusutkan secara fisik. "Alat ini dapat menyusutkan benda secara virtual," kata Cui. Perangkat yang bekerja pada frekuensi gelombang mikro ini dapat mengelabui radar maupun alat pendeteksi elektromagnetik lainnya sehingga menjadikannya berpotensi untuk diaplikasikan oleh pihak militer. Para ilmuwan membuat alat penyusut menggunakan metamaterial yang juga digunakan dalam pengembangan jubah tembus pandang. Pada alat ini, metamaterial digunakan untuk membuat delapan cincin konsentris masing-masing setinggi 12 milimeter. Kemudian mereka meletakkan sebuah benda, misalnya sendok, di tengah cincin tersebut. Saat gelombang cahaya menyebar melalui alat penyusut, gelombang depan melengkung dan panjang gelombangnya dikompresi. Ketika cahaya mencapai bagian tengah lingkaran, panjang gelombang terdekompresi sehingga bagi orang yang melihat dari sisi luar alat penyusut, cahaya yang termanipulasi menciptakan ilusi benda dengan bentuk yang sama dengan benda sesungguhnya, hanya saja berukuran lebih kecil. "Alat ini dirancang menggunakan transformasi optik yang membuat benda di ruang nyata dan ruang maya tampak sama," jelas Cui. Pada alat rancangan mereka, benda nyata adalah benda yang berukuran besar sedangkan benda virtual berukuran lebih kecil. Para ilmuwan itu juga menjelaskan, karena proporsi beberapa benda bergantung pada ukurannya, maka alat penyusut buatan mereka ini dapat menampilkan benda virtual berukuran kecil yang dalam kenyataannya tidak ada. Selain itu, metode yang digunakan untuk mengembangkan alat penyusut ini juga dapat dikembangkan lebih lanjut untuk merancang dan mewujudkan perangkat ilusi lainnya yang dapat dapat mengubah beberapa parameter lain dari sebuah benda.
 

Teknologi Printer Inkjet Cetak Sel Surya

Tenaga surya akan makin terjangkau, seiring temuan terbaru dari para ilmuwan yang membuat sel surya dengan teknologi serupa cara printer mencetak foto. Demikian hasil pengembangan yang dilakukan Para peneliti dari Oregon State University, AS. Tim peneliti menggunakan chalcopyrite, material yang terdiri dari tembaga, indium, gallium dan selenium yang juga dikenal sebagai CIGS. Material ini memiliki efisiensi surya yang lebih besar dibanding silikon, bahan yang selama ini digunakan untuk membuat panel surya. Chalcopyrite kemudian dicetak di permukaan sel, dengan teknik yang mirip digunakan di printer inkjet. Teknik ini diperkirakan mampu menghasilkan sel surya dengan efisiensi 5 persen, dan di kemudian hari akan lebih ditingkatkan lagi hingga mencapai efisiensi 12 persen agar dapat sehingga bisa dikomersialkan. "Kami membuat sel surya CIGS dengan metode printer inkjet yang murah di bawah kondisi normal," ungkap Wei Wang, salah seorang peneliti. Dia juga menambahkan bahwa nyaris tidak ada material yang terbuang dari proses ini--tidak seperti metode lain yang lebih mahal karena melewati tahap menguapan.
 

Bola Terbang Inovatif dari Jepang

Peneliti pertahanan Jepang berhasil membuat Spherical Air Vehicle, alat observasi berbentuk bola yang bisa terbang, melayang menyusuri gang-gang sempit, lepas landas secara vertikal dan memantul di tanah. Bola dikembangkan untuk misi pencarian dan penyelamatan kawasan bencana. "Ini adalah Spherical Air Vehicle pertama di dunia," kata pengembangnya, Fumiyuki Sato, peneliti teknik di Technical Research and Development Institute milik Departemen Pertahanan, di Tokyo. Alat sebesar bola pantai ini dilengkapi pengendali jarak jauh. Bentuk bolanya sendiri mirip Death Star di film Star Wars. Alat ini dilengkapi baling-baling, dibungkus jaring berbentuk bola dengan bukaan lebar untuk aliran udara agar alat tidak rusak saat berbenturan dengan tembok atau memantul di tanah. Bola mentransmisikan gambar hidup yang ditangkap kamera video. Penelitian masih berlanjut untuk meningkatkan kemampuan alat. Di masa depan, alat ini bisa digunakan untuk tujuan non-agresif, seperti menjalankan misi pencarian dan penyelamatan di kawasan bencana karena kemampuannya terbang di sela-sela gedung, bahkan naik-turun tangga. Model terbaru dari alat ini dilengkapi dengan satu baling-baling, berbungkus selongsong, dengan katup dan sayap untuk mengontrol gerakan terbangnya, dan bisa menjelajah udara dengan kecepatan 60 kilometer per jam. Sato menjelaskan, "Semua komponen alat ini bisa dibeli dengan mudah di toko-toko elektronik. Total biaya pembuatan alat seberat 350 gram dan berdiameter 42 cm ini adalah 110.000 yen." Sato mengakui, masih banyak komponen yang harus ditambahkan sebelum alat ini benar-benar dapat digunakan, termasuk penambahan fungsi pilot otomatis, cara menangani turbulensi, dan menghadapi cuaca buruk. Saat ini alat ini belum bisa dipakai di kawasan pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima yang terkena dampak tsunami 11 Maret lalu, karena alat ini hanya bisa dikendalikan dalam jarak pandang orang yang mengendalikannya.
 

Kontrol Pakan Hewan Kesayangan Lewat Missed Called

Salah satu yang membuat keluarga sulit bepergian adalah karena hewan kesayangan yang ada di rumah. Saking disayangi, anggota keluarga tidak tega untuk meninggalkan dan akhirnya harus repot menitipkan pada orang lain yang belum tentu punya kepedualian yang sama. Adhy Priyo Pambudi dan Riko Susetia Yudha dari SMA Negeri 3 Semarang menangkap permasalahan ini. Mereka membuat inovasi sistem kontrol pakan berbasis vibrasi telepon seluler dan dilakukan lewat missed called. Sistem ini dikembangkan pertama kalinya untuk ayam. Sistem kontrol yang mereka ciptakan terdiri dari handphone, penangkap getaran, relay, lampu LED, CD mekanik dan automatic fitting lamp. Seluruh sistem terdapat dalam box yang terpisah menjadi dua bagian, bagian atas berisi pakan dan perangkat serta bagian bawah yang berisi hewan piaraan. Menguraikan cara kerja sistemnya, Riko menjelaskan, "pertama, kita bisa lalkukan sms atau missed called. Handphone yang ada akan bergetar dan getaran ditangkap oleh penangkap getaran. Setelah itu sinyal dikirim ke relay dan LED menyala dan ditangkap oleh photo sensor." Riko melanjutkan, dalam kondisi tak ada missed called, sekat yang ada di antara bagian atas dan bawah tertutup. Namun, ketika getaran handphone ditangkap sistem, sekat akan terbuka dengan adanya CD mekanik dan akhirnya pakan pun jatuh. "Dengan cara ini, kita mau bepergian ke mana pun tidak masalah. Kita bisa kontrol sendiri waktu pemberian pakannya. Di samping itu kan kalau missed called kita juga tidak membuang pulsa," kata Riko yang ditemui Kompas.com Selasa (4/10/2011) lalu. Sistem kontrol pemberian pakan hewan karya Riko dan Adhy berhasil masuk sebagai finalis National Young Inventor Awards (NYIA) ke 4 yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Ke depan, Riko dan Adhy akan mengembangkan perangkat menjadi portable dan praktis. Ditanya mengapa menciptakan sistem kontrol pakan hewan, Riko mengaku, bahwa pembuatannya didasari pengalaman pribadi saat harus mudik lebaran dan repot mengurusi hewan piaraan. Ia berharap, dengan inovasinya, orang bisa bepergian tanpa harus melupakan kebutuhan hewan piaraannya.
 

Anjing "Ajaib" Bisa Menyala dalam Gelap

Anjing bernama Tegon punya kemampuan bersinar dalam gelap. Tegon adalah anjing kloning yang dihasilkan ilmuwan Korea Selatan untuk penelitian penyakit manusia, seperti alzheimer dan parkinson. "Tegon bisa bersinar di bawah sinar ultraviolet jika diberi antibiotik doxycycline," ungkap Lee Byeong-chun, ketua tim peneliti dari Seoul National University (SNU). Tegon yang lahir pada 2009 memang bukan anjing hasil kloning pertama yang dihasilkan SNU. Pada 2005 ada Snuppy, yang lahir dari uji coba 2.000 sel telur yang kemudian tumbuh menjadi 1.000 embrio. Dari jumlah itu, hanya satu ekor Snuppy yang dihasilkan. Proses yang sama kemudian diimplementasikan untuk membuat Tegon, seekor anjing betina jenis beagle (anjing pemburu kecil). Bedanya, Tegon adalah anjing hasil kloning pertama yang bisa bersinar dalam gelap dengan sinar berwarna hijau. Uniknya lagi, sinarnya bisa dihidupmatikan jika Tegon diberi antibiotik tertentu melalui makanannya. Kemampuan menghidupkan dan mematikan gen warna ini penting artinya dalam penelitian. Ilmuwan bisa memonitor efek suatu zat yang ditambahkan pada gen tersebut. Sebagai contoh, gen beta-amyloid diketahui sebagai penyebab kerusakan fungsi saraf dalam penyakit alzheimer. Dengan menghidupkan gen tersebut lalu memonitor fungsi saraf setelahnya, dapat menghasilkan petunjuk tentang perkembangan alzheimer. "Pembuatan Tegon membuka wawasan baru mengingat injeksi gen yang dapat membuat anjing ini bersinar bisa digantikan dengan gen-gen penyebab penyakit-penyakit fatal pada manusia," kata Byeong-chun. Penelitian ini sengaja menggunakan anjing sebagai hewan percobaan karena terdapat sekitar 268 penyakit yang sama-sama bisa diidap oleh manusia dan anjing. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal internasional Genesis. Ilmuwan menghabiskan waktu selama lima tahun dan biaya penelitian sebesar 3,2 miliar won untuk membuat anjing dan melakukan berbagai uji coba yang diperlukan untuk keperluan verifikasi.(National Geographic Indonesia/Ni Ketut Susrini)
 

Takut Gempa, Atlet Djarum Mundur

Karena khawatir dengan gempa di Bali, Kamis lalu, PB Djarum akhirnya memutuskan untuk menarik semua pemainnya dari turnamen Sirkuit Nasional yang digelar di GOR Purna Krida, Kerobokan, Bali. Mundurnya pemain-pemain Djarum, secara tidak langsung memberi keuntungan untuk pemain dari klub lainnya. "Alasan tim kami mundur, memang karena peristiwa gempa. Atlet dan pelatih ketakutan setelah terjadinya gempa susulan," kata Ketua Umum PB Djarum, Yoppy Rosimin, yang dihubungi dari Jakarta, Jumat (14/10/2011). Bagi atlet Djarum, pengunduran diri mereka merugikan karena peluang mereka untuk menjadi juara di SirKuit Nasional cukup besar. Di tunggal putri, misalnya, peluang mereka cukup besar karena empat pemain sudah memastikan tempat di perempat final. Keempat pemain itu, Fransiska Ratnasari yang diunggulkan di tempat pertama, Ana Rovita (2), Febby Angguni (4), dan Rosaria Yusfin Pungkasari (5). Sementara buat atlet lainnya, mundurnya atlet-atlet Djarum cukup menguntungkan karena persaingan berkurang, sehingga peluang mereka menjadi juara semakin besar.
 

Satelit Terkecil di Dunia Diciptakan

New York
: Sebuah penelitian telah menghasilkan satelit terkecil di dunia. Tidak seperti layaknya satelit lain yang berukuran besar, jenis satelit yang diciptakan oleh Zac manchester ini seukuran chip yang siap pasang ke luar angkasa. Alat canggih yang diberi nama sprite, merupakan hasil dari usaha keras mahasiswa pascasarjana Cornell University. Ia dan beberapa rekannya telah sukses mengumpulkan dana sebesar U$ 30.000 atau sekitar Rp 2 juta lebih di Kickstarter untuk mengirim sebanyak mungkin "chip" hasil ciptaannya ke orbit bumi. Hal ini dilakukan sebagai demo yang nantinya akan jadi perangkat yang aman digunakan. Sprite yang juga disebut sebagai pesawat ruang angkasa terkecil menggunakan tenaga sel surya, radio transceiver, dan mirokontroler yang menjadi sebuah microchip silicon. Menurut keterangan yang dilansir pada laman proyek ini, versi pertama pesawat kecil baru sebatas mentransmisikan nama dan beberapa bit data saja, dan akan disempurnakan kembali menjadi sebuah alat thermometer hingga kamera yang dapat memotret bumi dari angkasa. Untuk keamanan jangan khawatir. Benda kecil ini tak akan membahayakan penghuni bumi. Satelit super mini ini baru diluncurkan di orbit ketinggian rendah. Penemuan ini diharapkan sebagai langkah awal yang mudah bagi siapapun nantinya yang akan ngelancong ke luar angkasa. (tekno.sidomi/MEL)
 

Date A Live

Date A Live
Ratatoskr

Eureka seveN

Eureka seveN

Pages - Menu

5

~

diooda