Select Language

~ [DR]~

Pakaian Siluman Anti Sensor Panas Sudah Diproduksi

Pakaian ini mampu menepis cahaya dan radiasi gelombang mikro. Pakaian siluman tembus pandang mampu menepis cahaya dan radiasi gelombang mikro yang memiliki objek dua dimensi, jubah ini sebagian telah diciptakan dengan tehnik anti sensor pencari panas. Ketika kita merasa malu bertemu dengan seseorang, rasanya ingin tak terlihat, keinginan menghilang dari padangan orang lain. Berbagai budaya populer telah menggambarkan sosok yang menghilang dari pandangan mata, atau tembus pandang seperti sosok dalam film Invisible Man, jubah tembus pandang yang dikenakan Harry Potter, yang semua ini sebenarnya hanya terganjal pada persoalan kemajuan teknologi. Apa yang kita fikirkan ketika mengenakan jubah tembus pandang Harry Potter? Semua orang tak mampu melihat dan kita bebas bergerak kemanapun. Apakah mungkin teknologi menghilangkan materi akan terwujud di tahun-tahun mendatang? Mungkin, dan dunia pengetahuan telah maju selangkah dalam menciptakan berbagai teknologi yang tepat guna. Dan mungkin saat ini beberapa prajurit perang telah menggunakan pakaian siluman dan tembus pandang sebagai bagian dari spionase. Sekitar tahun 2008 lalu, Profesor Vladminr Shalaev, peneliti yang berasal dari Purdue University menggunakan nanoteknologi versi baru yang superkecil dan metamaterial dikombinasikan dengan prinsip matematika Einstein. Salah satu aplikasi yang paling menarik, jubah elektromagnetik yang diciptakan bisa membelokkan cahaya di sekitar benda, mirip dengan cara kerja aliran air yang mengitari sebuah batu sehingga membuat jubah dan benda di balik pakaian seakan-akan menghilang tak terlihat. Kemudian, akhir tahun lalu (2012) tim ilmuwan dari Duke University maju selangkah lebih dekat untuk membuat realitas ‘sihir’ ketika mereka mengembangkan Meta-material yang mampu menepis cahaya radiasi gelombang mikro pada pakaian siluman yang memiliki objek dua dimensi. Memang tidak benar-benar tembus pandang, tetapi Transformasi Optik dianggap sebagai bidang pengetahuan baru yang sangat menarik untuk penelitian dimasa mendatang. Bahkan Adam Harvey, seorang desainer mulai berencana membuat pakaian dimasa depan bertemakan Terminator, dengan tehnik anti peralatan sensor pencari panas. Harvey telah mengembangkan busana yang membuat pemakainya hampir tak terlihat oleh mesin sensor pencari panas tubuh manusia. Harvey bekerjasama dengan perancang busana Johanna Bloomfield, mereka telah mengembangkan Stealth Wear (pakaian siluman). Salah satu pakaian model terbaru yang disebut Anti-Drone, yang juga menjadi jawaban untuk mereka yang bermasalah dengan privasi dan dirancang untuk menghindari pengawasan. Meskipun pakaian siluman ini nantinya akan lebih sering digunakan di zona peperangan, tetapi dengan adanya polisi yang menggunakan heli untuk mengawas keamanan dalam negeri (tentunya polisi masa depan akan dilengkapi dengan kamera video, radar, kamera inframerah dan sensor panas), dimasa depan akan banyak orang-orang yang menggunakan pakaian ini sebagai anti sensor para polisi. Setelan Stealth Wear dibuat dengan bobot yang ringan, metalisasi (setengah perak, setengah nikel) pada kain akan memantulkan panas, sehingga mampu memblokir scaner pencitraan IR dan termal. Tehnik kamuflase perkotaan sedikit lebih pragmatis daripada setelan perajurit perang. Saat ini Harvey menyediakan tiga jenis jubah siluman diantaranya Anti-Drone Hoodie, Stealth Wear, dia mengakui bahwa sebagian besar pengguna Drone saat ini terjadi di negara-negara dengan populasi (terutama) Muslim. Kemudian ada juga jenis Anti-Drone Burqa dan Anti-Drone Scarf. Secara konseptual pakaian ini menyesuaikan diri dengan jilbab dan burqa. Desain Harvey tentunya menimbulkan pernyataan terang-terangan dari berbagai ahli politik demi kepentingan yang lebih akademis diantara kamuflase dan pencitraan seni dan teknologi. Pakaian Siluman tidak seratus persen efektif dalam memblokir sensor panas. Jubah siluman hanya untuk menghasilkan sesuatu yang lain, seperti privasi dan tanggung jawab penggunaan teknologi, atau perubahan kebijakan. Sementara jubah tembus pandang Harry Potter yang diinginkan hampir setiap orang, saat ini masih dalam penelitian lebih lanjut. Jubah tembus pandang hanya sebagai sains fiksi bagi kita, tapi tidak bagi para ilmuwan dan militer yang mungkin sudah lebih dulu menggunakannnya. Tidak akan mungkin jubah tembus pandang diperjual belikan kepada publik, tentunya dengan resiko keamanan dan kenyamanan seseorang dapat terganggu. Dan untuk saat ini, koleksi Harvey mampu menarik banyak peminat walaupun pakaian siluman hanya berfungsi pada peralatan sensor panas.
 

Rahasia Danau Paling Asin di Dunia Terkuak

Danau Don Juan di Antartika adalah danau paling asin di dunia. Danau ini terletak di McMurdo Dry Valley. Kadar garam danau yang mencapai delapan kali lipat Laut Mati sejak lama mengundang teka-teki. Tim ilmuwan dari Brown University berhasil menguak rahasia keasinan danau tersebut. Mereka memublikasikan hasil penelitiannya di jurnal Scientific Report baru-baru ini. Geolog menemukan, garam dan air di Danau Don Juan berasal dari deposit kalsium klorida di sekitar danau. Garam "mengisap" air di udara saat kelembaban meningkat. Garam beserta air lalu mengalir ke danau. Air danau juga kadang berasal dari salju yang meleleh membawa garam. Saat garam dan uap air di udara menyatu, corak gelap terbentuk di permukaan. Uniknya, corak ini juga didapatkan di Planet Mars. James Head, co-author dalam publikasi penelitian, mengatakan bahwa Don Juan dan basin di Mars punya kesamaan. Sama-sama danau tertutup. Sejauh ini, telah ratusan basin tertutup yang ditemukan di planet merah itu. "Jadi, apa yang kami temukan di Antartika mungkin menjadi kunci bagaimana danau bekerja di Mars masa lalu dan bagaimana kelembaban mengalir di permukaannya hari ini," kata Head. James Dickson yang juga terlibat riset, seperti dikutip Discovery, Senin (11/2/2013), mengatakan bahwa secara umum seluruh komposisi terdapat di Mars untuk mendukung tipe hidrologi seperti Don Juan. "Tidak mungkin ada air yang cukup di Mars sehingga bisa membentuk danau, tetapi arus yang lebih besar di Mars masa lalu mungkin membentuk banyak Don Juan," urai Dickson. Riset untuk mengungkap rahasia keasinan Don Juan ini dilakukan dengan mengambil 16.000 gambar selama dua bulan terakhir. Perubahan warna dan penampakan lain danau diamati. Diketahui, warna dan penampakan lain menunjukkan kondisi lingkungan. Sumber : DISCOVERY
 

Bagaimana Jika Asteroid 2012 DA14 Hantam Bumi?

Asteroid 2012 DA14 akan melintas di dekat Bumi pada Sabtu (16/2/2013) dini hari waktu Indonesia. Wilayah Indonesia adalah wilayah terbaik untuk menyaksikan asteroid ini. Pihak Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) memastikan bahwa asteroid sebesar Gedung Putih ini takkan menghantam Bumi. Namun, bila mau berandai-andai, apa yang akan terjadi bila asteroid ini menghantam planet kita? Asteroid 2012 DA14 diperkirakan berdiameter 150 kaki (45 meter) dengan bobot estimasi sebesar 140.000 ton. “Bila asteroid sebesar itu menghantam bumi, ia bisa menghasilkan energi ledakan setara 2,4 juta ton ledakan TNT, 180 kali lebih kuat dari kekuatan ledakan bom atom yang menghancurkan Hiroshima,” tulis astronom NASA, Don Yeomans, di New York Times, seperti dikutip Livescience, Selasa 912/2/2013). Ukuran 2012 DA14 memang tidak sebesar asteroid yang menjadi penyebab kepunahan dinosaurus, Chicxulub Asteroid. Namun, ia tetap dapat menimbulkan kerusakan serius. Kerusakan terjadi akibat ledakan asteroid di udara yang disebabkan oleh gesekan asteroid dengan atmosfer bumi. Gesekan tersebut menyebabkan batu itu menjadi sangat panas dan akhirnya meledak. Ledakan yang hebat menciptakan embusan angin dan gas panas yang intens, yang mampu menghancurkan seluruh materi organik yang ada di daratan. Hal tersebut pernah terjadi di Sungai Tunguska, Siberia, pada tahun 1908. Ukuran asteroid yang diperkirakan sama dengan asteroid 2012 DA14. Contoh lainnya, ledakan asteroid di Kabupaten Bone, Indonesia, dengan energi ledakan setara 55 kiloton TNT, pada tahun 2009. Berdasarkan laporan NASA, pada saat itu ukuran asteroidnya diperkirakan berdiameter antara 5 – 10 meter. “Dampak yang diakibatkan oleh tumbukan asteroid tidak akan menyebabkan malapetakan yang akan menghancurkan seluruh dunia, akan tetapi ia mungkin bisa menjadi sebuah bencana regional,” ujar Yeomans. Bumi memang akan terus bertumbukan dengan asteroid. Namun, tumbukan sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat. NASA telah memetakan 90 persen lintasan dari berbagai benda asing di dekat bumi, yang dapat menghancurkan Bumi. Sejauh ini mereka tidak menemukan satu pun potensi tabrakan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sumber : LiveScience
 

Date A Live

Date A Live
Ratatoskr

Eureka seveN

Eureka seveN

Pages - Menu

5

~

diooda